Wall Street Anjlok Saat Dolar AS Justru Menguat Dibayangi Kekhawatiran Kebijakan Hawkish

Jum'at, 23 Desember 2022 - 07:11 WIB
loading...
A A A
Data yang dirilis sebelum bel menunjukkan revisi naik terhadap PDB dan klaim tunjangan pengangguran yang relatif rendah.

Sementara data seperti itu biasanya akan dilihat secara positif, di tengah fase pengetatan bank sentral itu memicu ketakutan investor bahwa tingkat target dana Fed bisa naik lebih tinggi dan bertahan lebih lama dari perkiraan sebelumnya, meningkatkan kemungkinan kontraksi ekonomi.

Saham Eropa melemah, membalikkan reli sebelumnya untuk mengikuti Wall Street lebih rendah karena kekhawatiran atas kebijakan moneter yang agresif terbukti menular.

Indeks STOXX 600 pan-Eropa (.STOXX) turun 0,97% dan ukuran saham MSCI di seluruh dunia (.MIWD00000PUS) turun 0,98%.

Saham pasar berkembang naik 1,16%. Indeks MSCI dari saham Asia-Pasifik di luar Jepang (.MIAPJ0000PUS) ditutup 1,19% lebih tinggi, sedangkan Nikkei Jepang (.N225) naik 0,46%.

Sementara itu Dolar Amerika Serikat (USD) berangsur lebih tinggi karena mata uang safe-haven diuntungkan dari pelarian ke tempat yang aman, di tengah kegelisahan atas suku bunga terbatas jangka panjang.

Indeks dolar naik 0,24%, dengan euro turun 0,11% menjadi USD1,0591.

Yen Jepang menguat 0,08% versus greenback di 132,39 per dolar, sementara Poundsterling terakhir diperdagangkan di USD1,2032, turun 0,42% hari ini.

Data optimistis mendorong harga minyak mentah untuk membalikkan kenaikan sebelumnya pada akhir sesi yang bergejolak, karena kegelisahan atas pengetatan kebijakan Fed mengimbangi kekhawatiran pasokan dan badai musim dingin yang parah melanda sebagian besar Amerika Serikat.

Minyak mentah AS turun 1,02% ke level USD77,49 per barel, sementara Brent menetap di USD80,98 per barel atau turun 1,48%..
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1651 seconds (0.1#10.140)