Wall Street Dibuka Tergelincir Respons Data Belanja Konsumen

Jum'at, 23 Desember 2022 - 22:30 WIB
loading...
Wall Street Dibuka Tergelincir...
Wall Street dibuka tergelincir merespons laporan data belanja konsumen AS. FOTO/Reuters
A A A
JAKARTA - Wall Street dibuka turun pada Jumat (23/12), merespons rilis sejumlah data ekonomi, termasuk laporan pengeluaran konsumsi pribadi Amerika Serikat (AS) pada November yang naik tipis 0,1%. Dow Jones Industrial Average koreksi 0,15% di 32.976,59, S&P 500 (SPX) dibuka turun 0,15%, di 3.816,58, sedangkan Nasdaq Composite (IXIC) melemah 0,30% di 10.444,25.

Komponen saham yang paling aktif diperdagangkan di bawah indeks S&P 500 antara lain Tesla, Amazon.com, Apple, dan AMD. Tiga top gainers ditempati oleh News Corp A menguat 3,03%, News Corp menanjak 3,10%, dan APA Corp tumbuh 2,15%, sedangkan top losers diduduki oleh Paramount Global B turun 0,83%, PTC merosot 0,08%, dan Martin Marietta Materials koreksi 0,01%.

Data terbaru menunjukkan angka belanja konsumen AS hampir tidak berubah pada bulan November kendati inflasi mulai melandai. Data pengeluaran konsumen yang menyumbang lebih dari dua pertiga aktivitas ekonomi AS, naik tipis 0,1% (MoM), sebagaimana tersaji dalam laporan Departemen Perdagangan AS, dikutip dari Reuters, Jumat (23/12/2022).



Sementara itu, indeks belanja konsumen inti, yang merupakan salah satu indikator inflasi Federal Reserve, meningkat 0,2% (MoM) pada bulan November. Angka ini lebih rendah dari bulan sebelumnya sebesar 0,3%.

Analis menilai realisasi belanja warga AS menghadirkan sinyal bahwa inflasi masih tetap berada di jalur yang tinggi. Hal ini akan menimbulkan kecemasan di kalangan para pelaku pasar modal.

"Ada rasa kehati-hatian di seluruh pasar AS setelah penurunan (inflasi) kemarin. Pasar menunggu dan melihat angka inflasi utama, yang akan memberikan beberapa petunjuk tentang langkah Fed selanjutnya," kata Victoria Scholar, kepala investasi di Interactive, dilansir Reuters, Jumat (23/12/2022).



Ke depan, investor akan menantikan sejumlah data lain termasuk angka penjualan rumah baru serta sentimen konsumen dari Universitas Michigan, sebagai bagian untuk menilai keadaan ekonomi negeri Paman Sam.

(nng)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1958 seconds (0.1#10.140)