Adu Tajir Miliarder Terkaya, Simak Perbandingan Kekayaan Elon Musk dan Bernard Arnault

Senin, 26 Desember 2022 - 07:06 WIB
loading...
Adu Tajir Miliarder Terkaya, Simak Perbandingan Kekayaan Elon Musk dan Bernard Arnault
Perbandingan kekayaan Elon Musk (kiri) dan Bernard Arnault, dua miliarder terkaya sejagat, sangat menarik untuk disimak. Ilustrasi Foto/Ist
A A A
JAKARTA - Perbandingan kekayaan Elon Musk dan Bernard Arnault, dua miliarder terkaya sejagat, sangat menarik untuk disimak. Keduanya diketahui memiliki harta ribuan triliun berkat kepiawaian dalam berbisnis.

Merujuk data teranyar Forbes Real-Time Billionaires dan Bloomberg Billionaires Index per 25 Desember 2022, Elon Musk berada di urutan kedua orang terkaya di dunia dengan harta mencapai USD146,5 miliar (versi Forbes) atau setara Rp2.282 triliun, dan USD139 miliar (versi Bloomberg) atau sekitar Rp2.165 triliun.

Sementara Bernard Arnault menduduki posisi puncak orang paling tajir sejagat dengan kekayaan yang ditaksir senilai USD176,6 miliar (versi Forbes) atau setara Rp2.752 triliun, dan USD159 miliar (versi Bloomberg) atau sekitar Rp2.478 triliun.

Sebelumnya, pada pertengahan bulan ini, Elon Musk yang menyandang status orang terkaya dunia versi Forbes sejak September 2021, harus merelakan gelar tersebut kepada Bernard Arnault.

Pasalnya, kekayaan bos mobil listrik Tesla itu tergerus USD7,4 miliar atau Rp116 triliun dalam sehari menyusul anjloknya saham Tesla (TSLA) hingga 6,3% pada penutupan perdagangan bursa Amerika Serikat (AS) Wall Street, Senin (12/12).

Sejumlah pengamat menilai salah satu biang keroknya adalah lantaran Musk belakangan ini lebih banyak memokuskan perhatian pada Twitter yang diakuisisi olehnya pada Oktober 2022. Sehingga, banyak investor yang lantas kehilangan kepercayaan pada Tesla.



Padahal, selama ini kekayaan Elon Musk sebagian besar didapat dari saham Tesla, didorong oleh kenaikan harga saham produsen mobil listrik itu yang sempat meroket lebih dari 1.000% dalam dua tahun. Pada 2021 lalu, Tesla menjual sebanyak 2 juta unit mobil.

Selain Tesla, Elon Musk juga dikenal sebagai CEO perusahaan pengembang roket Space Exploration Technologies (SpaceX). Perusahaan ini dibangun atas dasar impian dan ambisi Musk untuk membangun peradaban manusia di luar planet bumi.

Dengan SpaceX, pria kelahiran Afrika Selatan itu memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk merasakan sensasi menjelajah luar angkasa dengan biaya terjangkau.

Sederet bisnis lainnya yang pernah dan/atau masih ditekuni Elon Musk antara lain perusahaan teknologi Neuralink, perusahaan teknologi keuangan X.com atau yang kini dikenal dengan Paypal, perusahaan infrastruktur dan transportasi The Boring Company, laboratorium kecerdasan buatan OpenAI, dan perusahaan internet berbasis satelit Starlink Internet. Bahkan, pengusaha kelahiran 1971 itu juga dikabarkan menjajal bisnis parfum bernama Burnt Hair.



Adapun CEO LVMH Bernard Arnault membangun kekayaannya dari bisnis barang-barang mewah. Konglomerat asal Prancis itu merupakan pemilik dari sekitar 60 merek terkenal, mulai dari Louis Vuitton, Tiffany, Tag Heuer, Marc Jacobs, Givenchy, Celine, hingga sampanye Dom Perignon.

Mayoritas kekayaan Arnault berasal dari 97,5% saham Christian Dior, rumah mode mewah. Menurut laporan tahunan Dior 2021, pengusaha berusia 73 tahun itu memegang saham melalui entitas yang terkait dengan Groupe Familial Arnault. Christian Dior mengendalikan 41,2% LVMH.

Pada 2021, LVMH yang bermarkas di Paris dan terdaftar di Euronext Paris itu tercatat mengantongi pendapatan mencapai 64,2 miliar Euro atau sekitar USD76 miliar.

Saat ini lima anak Arnault bekerja mengurusi “kerajaan” bisnis barang mewah LVMH dan merek-merek di bawah naungannya. Adapun si sulung Antoine Arnault, 45, menjadi CEO Christian Dior SE.



Bernard Arnault sendiri memasuki pasar barang mewah pada tahun 1984, ketika dia mengambil alih grup tekstil milik Christian Dior yang gulung tikar.

Pengusaha lulusan Ecole Polytechnique Paris itu menjual semua bisnis perusahaan lainnya dan hasilnya digunakan untuk membeli saham pengendali di LVMH pada 1989, usai penggabungan Louis Vuitton dan Moët Hennessy. Akuisisi lainnya termasuk Fendi, TAG Heuer, serta Bulgari.

(ind)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2306 seconds (0.1#10.140)