BNI Rights Issue Guyur Tambahan Modal ke BSI Rp500 Miliar
loading...
A
A
A
JAKARTA - PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) atau BNI telah melaksanakan tambahan penyertaan modal kepada PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) atau BSI sebesar Rp500 miliar.
Tambahan modal itu merupakan pelaksanaan sebagian hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) yang diperoleh BNI dari rights issue yang digelar BRIS, yakni sebanyak 500 juta HMETD dengan harga pelaksanaan Rp 1.000.
"Tujuan perolehan PMHMETD I dilaksanakan dalam rangka memperkuat permodalan BSI dimana penggunaan dana akan disalurkan dalam bentuk pembiayaan untuk mendukung pertumbuhan bisnis BSI, termasuk untuk mendukung pencapaian Visi yang telah ditetapkan yaitu sebagai Top 10 Global Islamic Bank," ungkap Direktur Utama BNI Royke Tumilaar, dikutip melalui keterbukaan Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (28/12/2022).
Berdasarkan laporan, transaksi tersebut dilakukan 20 Desember 2022 setelah itu jumlah saham yang dimiliki BNI di BSI bertambah menjadi sebanyak 10.720.230.418 saham. Jumlah saham perolehan tersebut menggunakan asumsi jumlah saham BSI tercatat per tanggal 20 Desember 2022 sebanyak 45.883.366.329 saham.
Adapun nilai akhir persentase kepemilikan saham bergantung pada hasil periode perdagangan dan penjatahan pembelian saham tambahan BSI selesai dilaksanakan. Selain itu, estimasi kepemilikan saham BNI di BSI akan terdilusi menjadi di kisaran 23,24% s.d 23,87% cfm.
Sebelumnya, BNI telah melakukan pengalihan sebagian HMETD yang tidak dilaksanakan sebanyak 742.439.344 HMETD kepada PT CIMB Niaga Sekuritas.
Tambahan modal itu merupakan pelaksanaan sebagian hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) yang diperoleh BNI dari rights issue yang digelar BRIS, yakni sebanyak 500 juta HMETD dengan harga pelaksanaan Rp 1.000.
"Tujuan perolehan PMHMETD I dilaksanakan dalam rangka memperkuat permodalan BSI dimana penggunaan dana akan disalurkan dalam bentuk pembiayaan untuk mendukung pertumbuhan bisnis BSI, termasuk untuk mendukung pencapaian Visi yang telah ditetapkan yaitu sebagai Top 10 Global Islamic Bank," ungkap Direktur Utama BNI Royke Tumilaar, dikutip melalui keterbukaan Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (28/12/2022).
Berdasarkan laporan, transaksi tersebut dilakukan 20 Desember 2022 setelah itu jumlah saham yang dimiliki BNI di BSI bertambah menjadi sebanyak 10.720.230.418 saham. Jumlah saham perolehan tersebut menggunakan asumsi jumlah saham BSI tercatat per tanggal 20 Desember 2022 sebanyak 45.883.366.329 saham.
Adapun nilai akhir persentase kepemilikan saham bergantung pada hasil periode perdagangan dan penjatahan pembelian saham tambahan BSI selesai dilaksanakan. Selain itu, estimasi kepemilikan saham BNI di BSI akan terdilusi menjadi di kisaran 23,24% s.d 23,87% cfm.
Sebelumnya, BNI telah melakukan pengalihan sebagian HMETD yang tidak dilaksanakan sebanyak 742.439.344 HMETD kepada PT CIMB Niaga Sekuritas.
(nng)