Diversifikasi Bisnis, Raksasa Fotografi Ini Hadirkan Teknologi AI pada Industri Kesehatan
loading...
A
A
A
Dalam hal ini Fujifilm memulai studi penelitian dengan menerapkan teknologi AI untuk membantu diagnosis dan penilaian pengobatan pasien dengan pneumonia akibat Covid-19. Inisiatif Fujifilm yang lain juga mencakup pengembangan platform AI yang dapat digunakan di ruang gawat darurat, ruang operasi, termasuk selama pemeriksaan sinar-X umum.
Fujifilm memiliki visi, tidak hanya mendukung ahli radiologi tetapi juga dokter di ruang operasi dan radiografer. Sementara di lini sistem medis, Fujifilm telah menghubungkan Teknologi Informatika medis sebagai produk serta layanan kesehatan seperti Pesawat Sinar X Radiologi Diagnostik, endoskopi, ultrasonografi, dan sistem diagnostik in vitro.
Teknologi Mamografi
Layanan dan peralatan medis yang memadukan teknologi canggih saat ini sudah jadi portofolio utama dalam transformasi bisnis Fujifilm. Juli 2019 lalu, Fujifilm meluncurkan sistem perangkat lunak medis di Jepang. Platform ini mempelajari pengetahuan dokter berpengalaman mengenai diagnosa gambar menggunakan teknologi AI.
Dengan keahlian dan kecanggihan yang dimilikinya, Fujifilm juga mengembangkan seri Picture, Archiving and Communication System (PACS) sebuah sistem AI yang mampu mengelola dan menyimpan data gambar di rumah sakit di seluruh dunia.
Sejak diluncurkan pada 1999, setidaknya sistem AI ini telah digunakan pada 5.500 fasilitas kesehatan di seluruh dunia. Melalui pengalaman lebih dari 20 tahun, manajemen gambar dan teknologi pemrosesan sistem AI inilah yang akan digunakan dalam pengembangan teknologi AI Fujifilm ke depan.
Melalui sistem AI, Yamamoto mengatakan, para ahli perseroan menganalisa data gambar berkualitas tinggi yang dimiliki Fujifilm sebagai bahan pembelajaran mendalam guna menghasilkan inovasi-inovasi lain yang terkait teknologi AI dan kesempurnaan pencitraan/gambar.
Ia juga menegaskan, salah satu yang menjadi perhatian Fujifilm di dunia kesehatan adalah bagaimana pasien bisa mendapatkan penanganan medis secara cepat, terutama dari hasil pembacaan diagnosis gambar x-ray, seperti hasil foto thorax atau mamografi. Salah satu alat canggih yang juga diproduksi Fujifilm adalah mamografi beresolusi tinggi.
Teknologi mamografi atau pemeriksaan sinar-X yang dikembangkan Fujifilm, merupakan salah satu tindak nyata dalam langkah Never Stop Innovating, sebuah kampanye yang kerap digaungkan oleh Fujifilm dalam berkarya.
Kita mengetahui kanker payudara merupakan tumor ganas nomor satu yang menjadi momok bagi kaum perempuan di seluruh dunia. Karena itu, deteksi dini kanker payudara akan berdampak signifikan terhadap tingkat harapan hidup dan kualitas hidup mereka yang menjalani mamografi.
Fujifilm memiliki visi, tidak hanya mendukung ahli radiologi tetapi juga dokter di ruang operasi dan radiografer. Sementara di lini sistem medis, Fujifilm telah menghubungkan Teknologi Informatika medis sebagai produk serta layanan kesehatan seperti Pesawat Sinar X Radiologi Diagnostik, endoskopi, ultrasonografi, dan sistem diagnostik in vitro.
Teknologi Mamografi
Layanan dan peralatan medis yang memadukan teknologi canggih saat ini sudah jadi portofolio utama dalam transformasi bisnis Fujifilm. Juli 2019 lalu, Fujifilm meluncurkan sistem perangkat lunak medis di Jepang. Platform ini mempelajari pengetahuan dokter berpengalaman mengenai diagnosa gambar menggunakan teknologi AI.
Dengan keahlian dan kecanggihan yang dimilikinya, Fujifilm juga mengembangkan seri Picture, Archiving and Communication System (PACS) sebuah sistem AI yang mampu mengelola dan menyimpan data gambar di rumah sakit di seluruh dunia.
Sejak diluncurkan pada 1999, setidaknya sistem AI ini telah digunakan pada 5.500 fasilitas kesehatan di seluruh dunia. Melalui pengalaman lebih dari 20 tahun, manajemen gambar dan teknologi pemrosesan sistem AI inilah yang akan digunakan dalam pengembangan teknologi AI Fujifilm ke depan.
Melalui sistem AI, Yamamoto mengatakan, para ahli perseroan menganalisa data gambar berkualitas tinggi yang dimiliki Fujifilm sebagai bahan pembelajaran mendalam guna menghasilkan inovasi-inovasi lain yang terkait teknologi AI dan kesempurnaan pencitraan/gambar.
Ia juga menegaskan, salah satu yang menjadi perhatian Fujifilm di dunia kesehatan adalah bagaimana pasien bisa mendapatkan penanganan medis secara cepat, terutama dari hasil pembacaan diagnosis gambar x-ray, seperti hasil foto thorax atau mamografi. Salah satu alat canggih yang juga diproduksi Fujifilm adalah mamografi beresolusi tinggi.
Teknologi mamografi atau pemeriksaan sinar-X yang dikembangkan Fujifilm, merupakan salah satu tindak nyata dalam langkah Never Stop Innovating, sebuah kampanye yang kerap digaungkan oleh Fujifilm dalam berkarya.
Kita mengetahui kanker payudara merupakan tumor ganas nomor satu yang menjadi momok bagi kaum perempuan di seluruh dunia. Karena itu, deteksi dini kanker payudara akan berdampak signifikan terhadap tingkat harapan hidup dan kualitas hidup mereka yang menjalani mamografi.