Badan Otorita IKN Ungkap Ada Perusahaan Minat Investasi untuk Kuburan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Wakil Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara Dhony Rahajoe mengatakan, saat ini market confident atau kepercayaan pasar untuk melakukan investasi di IKN masih cukup baik. Menurut Dhony hingga saat ini setidaknya sudah ada 59 perusahaan dari luar dan dalam negeri yang melayangkan surat minat investasi.
Yang menarik, ada perusahaan yang berminat investasi untuk lahan pemakaman. Belum terungkap nama perusahaan dan nilai investasinya.
"Jadi market confident masih cukup baik, dan 59 (perusahaan) yang antre itu ada sekolah, ada rumah sakit, mall, ada pemakaman," ujar Dhony di Istana Presiden, dikutip Rabu (4/1/2022).
Dari total 59 perusahaan yang mengirimkan letter of intent (LoI) atau minat investasi, terdapat tiga perusahaan dengan nilai investasi Rp41 triliun, yang masuk tahap selanjutnya untuk memaparkan rencana pengembangan IKN.
"Rencana Rp41 tirliun, ada tiga perushaan yang sudah mendapat izin prinsip pelaksanaan, dari 59 LoI," sambungnya.
Ketiga perusahaan tersebut terdiri dari perusahaan dalam negeri dan luar negeri, seperti Summarecon, Konsorsium Resepson Nusantara, dan Korea Land and Housing selaku investor murni asing.
"Dalam antrean ada beberapa tapi belum kita umumkan kalo belum ada surat izin prinsip," pungkasnya.
Yang menarik, ada perusahaan yang berminat investasi untuk lahan pemakaman. Belum terungkap nama perusahaan dan nilai investasinya.
"Jadi market confident masih cukup baik, dan 59 (perusahaan) yang antre itu ada sekolah, ada rumah sakit, mall, ada pemakaman," ujar Dhony di Istana Presiden, dikutip Rabu (4/1/2022).
Dari total 59 perusahaan yang mengirimkan letter of intent (LoI) atau minat investasi, terdapat tiga perusahaan dengan nilai investasi Rp41 triliun, yang masuk tahap selanjutnya untuk memaparkan rencana pengembangan IKN.
"Rencana Rp41 tirliun, ada tiga perushaan yang sudah mendapat izin prinsip pelaksanaan, dari 59 LoI," sambungnya.
Ketiga perusahaan tersebut terdiri dari perusahaan dalam negeri dan luar negeri, seperti Summarecon, Konsorsium Resepson Nusantara, dan Korea Land and Housing selaku investor murni asing.
"Dalam antrean ada beberapa tapi belum kita umumkan kalo belum ada surat izin prinsip," pungkasnya.
(uka)