Borong Proper Emas, Pengamat: Pertamina Terdepan dalam Upaya Dekarbonisasi

Rabu, 04 Januari 2023 - 14:45 WIB
loading...
Borong Proper Emas,...
Keberhasilan Pertamina memborong 20 penghargaan Proper Emas dinilai sebagai bukti komitmen BUMN tersebut terhadap dekarbonisasi. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Keberhasilan Pertamina memborong 20 penghargaan Proper Emas dinilai sebagai bukti komitmen BUMN tersebut terhadap dekarbonisasi. Termasuk di dalamnya, upaya mencapai target Net Zero Emission (NZE) pada 2060.

“Ini bukti komitmen Pertamina. Mereka membuktikan sebagai pelopor penurunan emisi. Mereka berhasil melakukan berbagai terobosan. Melalui Energi Baru Terbarukan (EBT), Pertamina juga pelopornya. Pertamina adalah pelopor terciptanya bauran energi,” jelas Pengamat ekonomi lingkungan, Bernalus Saragih.



Berbagai terobosan energi berkelanjutan tersebut, menurut Bernaulus, memang menjadikan Pertamina sebagai BUMN yang terdepan dalam upaya dekarbonisasi. Sehingga wajar jika, pada akhirnya Pertamina berhasil memborong 20 dari 51 penghargaan Proper Emas Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

“Penghargaan Proper Emas tentu memiliki indikator penilaian dan tentu Pertamina tentu dinilai memenuhi indikator tersebut. Termasuk di antaranya menurunkan emisi dan menurunkan limbah buangan, termasuk kebocoran, dan sebagainya. Saya sendiri melihat, Pertamina memang terbaik dan layak memperoleh Proper Emas,” kata dia.

Tidak hanya itu. Melalui berbagai terobosan itulah, lanjut Bernaulus, Pertamina juga berhasil menyejajarkan diri dengan perusahaan-perusahaan multinasional. Terutama dalam ekonomi berkelanjutan.

“Makanya, kita apresiasi Pertamina. Melalui terobosan, mereka mampu mengimbangi perusahaan-perusahaan multinasional. Pertamina, sudah menjadi BUMN yang memiliki kredibilitas yang bisa dibanggakan di internasional,” tegasnya.



Sebelumnya, Pertamina dan beberapa anak usahanya, memang berhasil meraih 20 penghargaan Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup (Proper) 2022 kategori Emas dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK).

Tak hanya itu, Kementerian LHK juga memberikan penghargaan Green Leadership Utama kepada Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati sebagai pimpinan tertinggi yang perusahaannya memperoleh peringkat emas.

Nicke dipilih sebagai Green Leadership Utama karena dinilai telah berhasil memenuhi beberapa kriteria. Sebut saja, mengelola energi baru terbarukan, mengelola air secara bertanggung jawab dan tersedia untuk semuanya, mengelola sumber daya alam serta masyarakat yang terkena dampak dari aktivitas produksi dan jasa, serta mengelola limbah dengan baik.

Kemudian, lingkungan bebas dari pencemaran, membangun fisik infrastruktur untuk menjaga kesehatan ekosistem dan komunitasnya, memenuhi kebutuhan masyarakat di bidang kesehatan, dan memperlakukan secara adil dan tidak mendiskriminasi.
(akr)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Indonesia Siapkan Proposal...
Indonesia Siapkan Proposal Dagang untuk AS, Tawarkan Peningkatan Impor
Marak Modus Penipuan...
Marak Modus Penipuan di Medsos, Pupuk Indonesia: Tebus Pupuk Subsidi Hanya di Kios Resmi
Geser Hong Kong, Moskow...
Geser Hong Kong, Moskow Jadi Kota Kedua dengan Miliarder Terbanyak
Sektor Industri Terdampak...
Sektor Industri Terdampak Tarif Impor AS, Pengamat: Respons RI Kalah Cepat Dibanding Vietnam
Habis Libur Lebaran,...
Habis Libur Lebaran, Harga Emas Malas Bergerak di Akhir Minggu
Sebut Batas Umur Jadi...
Sebut Batas Umur Jadi Penghambat Pencari Kerja, Wamenaker Minta Dihapus!
Menilik Alasan di Balik...
Menilik Alasan di Balik Trump Terapkan Tarif Impor 32% ke Indonesia
Kena Tarif Impor Trump...
Kena Tarif Impor Trump 32 Persen, Indonesia Butuh Gebrakan
Daftar 75 Negara yang...
Daftar 75 Negara yang Kena Tarif Impor Trump: Indonesia 32%, Vietnam 46%
Rekomendasi
Arus Balik Lebaran Aman,...
Arus Balik Lebaran Aman, Kemenko Polkam Apresiasi Sinergitas Kementerian hingga Pemda
Harga iPhone Bakal Naik...
Harga iPhone Bakal Naik 2 Kali Lipat Akibat Tarif Impor Baru AS
Kapan Kekosongan Duta...
Kapan Kekosongan Duta Besar RI untuk Amerika Serikat Diisi?
Berita Terkini
Indonesia Siapkan Proposal...
Indonesia Siapkan Proposal Dagang untuk AS, Tawarkan Peningkatan Impor
5 menit yang lalu
Marak Modus Penipuan...
Marak Modus Penipuan di Medsos, Pupuk Indonesia: Tebus Pupuk Subsidi Hanya di Kios Resmi
1 jam yang lalu
Kisah Sukses Murdaya...
Kisah Sukses Murdaya Poo, Penjual Koran yang Jadi Konglomerat Properti
1 jam yang lalu
Kabar Duka, Konglomerat...
Kabar Duka, Konglomerat Murdaya Poo Pemilik Pondok Indah Mall Meninggal Dunia
2 jam yang lalu
SIG Jalankan Program...
SIG Jalankan Program Keberlanjutan di Sekitar Wilayah Operasi
3 jam yang lalu
Redam Tarif Impor Baru...
Redam Tarif Impor Baru AS, Indonesia Siapkan Usulan Relaksasi TKDN
3 jam yang lalu
Infografis
3 Efek Tarif Impor Donald...
3 Efek Tarif Impor Donald Trump Terhadap Harga Emas Dunia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved