Kisah Arief, dari Toko Kelontong Bisa Wujudkan Mimpi Jadi Kontraktor
loading...
A
A
A
Setelah terlibat penuh mengelola toko kelontong sang ibu, Arief melakukan berbagai pengembangan. Ia juga memutuskan bergabung dengan Sampoerna Retail Community (SRC), komunitas toko kelontong terbesar di Indonesia yang berada di bawah binaan PT HM Sampoerna Tbk. Komunitas ini memiliki jumlah anggota lebih dari 225.000 toko kelontong dan 6.000-an paguyuban yang tersebar di seluruh Indonesia.
SRC Sederhana menjadi anggota SRC di Kabupaten Gowa angkatan pertama pada 2011. Bahkan, kini Arief menjabat sebagai Ketua Paguyuban SRC Gowa, Sulsel. Menurut Arief, sejak bergabung dengan SRC, omzet toko meningkat dan kesempatan pengembangan bisnisnya semakin terbuka.
“Dulu itu kios kecil-kecilan sekali, enggak seberapa. Omzet paling banyak Rp 500.000 sampai Rp1 juta sehari. Setelah gabung SRC, toko ditata sebagaimana mestinya, omzet menanjak Rp6 juta, sekarang Rp10 juta per hari,” kata Arief.
Ia mengungkapkan, peningkatan omzet ini terjadi setelah Arief melakukan perubahan besar terhadap tokonya. SRC Sederhana “disulap” menjadi lebih nyaman dengan pengaturan barang yang lebih tertata, pencahayaan yang lebih terang, dan perubahan lain yang membuat konsumen lebih nyaman berbelanja.
“Setelah toko saya ubah, langsung naik omzet. Bahkan sekarang, mitra yang langsung datang ke saya, menawarkan kerja sama, sampai saya bingung harus memilih mana yang bisa saya jadikan mitra. Ha-ha-ha,” katanya sambil tertawa.
Pada 2013, ia melengkapi tokonya dengan layanan transaksi perbankan melalui kemitraan dengan salah satu bank BUMN. Konsumen bisa melakukan transfer atau menarik uang serta melakukan berbagai transaksi pembayaran. Di Kabupaten Gowa, kata Arief, SRC Sederhana menempati peringkat pertama untuk nominal transaksi per bulan yang angkanya bisa mencapai Rp20 miliar.
Layanan ini tak hanya dilakukan secara luring di toko langsung, tapi juga bisa melalui daring. Arief mengatakan, ia memasukkan layanan pembelian token, pulsa ponsel, dan lain-lain di akun SRC Sederhana yang ada di ekosistem digital AYO SRC sebagai dukungan digitalisasi bagi UMKM toko kelontong.
“Jadi SRC ini juga sudah menyediakan aplikasi. Saling mendukung semuanya, orang belanja bisa sambil transaksi di aplikasi AYO SRC,” kata dia.
Di SRC, para anggotanya juga bermitra dan saling mendukung untuk menjadi lebih baik. Pertemuan rutin selalu diadakan sebagai ajang silaturahim dan berbagi ilmu.
Berkat bimbingan SRC serta kerja keras, kini Arief sudah mempekerjakan 20 karyawan untuk semua lini bisnisnya. Ia bersyukur, berawal dari toko kelontong, bisnisnya kian berkembang dan bisa membuka pintu rezeki buat orang lain. Kepada mereka yang sedang membangun usaha, Arief berpesan, agar mencintai apa pun pekerjaan dan bisnis yang sedang ditekuni.
SRC Sederhana menjadi anggota SRC di Kabupaten Gowa angkatan pertama pada 2011. Bahkan, kini Arief menjabat sebagai Ketua Paguyuban SRC Gowa, Sulsel. Menurut Arief, sejak bergabung dengan SRC, omzet toko meningkat dan kesempatan pengembangan bisnisnya semakin terbuka.
“Dulu itu kios kecil-kecilan sekali, enggak seberapa. Omzet paling banyak Rp 500.000 sampai Rp1 juta sehari. Setelah gabung SRC, toko ditata sebagaimana mestinya, omzet menanjak Rp6 juta, sekarang Rp10 juta per hari,” kata Arief.
Ia mengungkapkan, peningkatan omzet ini terjadi setelah Arief melakukan perubahan besar terhadap tokonya. SRC Sederhana “disulap” menjadi lebih nyaman dengan pengaturan barang yang lebih tertata, pencahayaan yang lebih terang, dan perubahan lain yang membuat konsumen lebih nyaman berbelanja.
“Setelah toko saya ubah, langsung naik omzet. Bahkan sekarang, mitra yang langsung datang ke saya, menawarkan kerja sama, sampai saya bingung harus memilih mana yang bisa saya jadikan mitra. Ha-ha-ha,” katanya sambil tertawa.
Pada 2013, ia melengkapi tokonya dengan layanan transaksi perbankan melalui kemitraan dengan salah satu bank BUMN. Konsumen bisa melakukan transfer atau menarik uang serta melakukan berbagai transaksi pembayaran. Di Kabupaten Gowa, kata Arief, SRC Sederhana menempati peringkat pertama untuk nominal transaksi per bulan yang angkanya bisa mencapai Rp20 miliar.
Layanan ini tak hanya dilakukan secara luring di toko langsung, tapi juga bisa melalui daring. Arief mengatakan, ia memasukkan layanan pembelian token, pulsa ponsel, dan lain-lain di akun SRC Sederhana yang ada di ekosistem digital AYO SRC sebagai dukungan digitalisasi bagi UMKM toko kelontong.
“Jadi SRC ini juga sudah menyediakan aplikasi. Saling mendukung semuanya, orang belanja bisa sambil transaksi di aplikasi AYO SRC,” kata dia.
Di SRC, para anggotanya juga bermitra dan saling mendukung untuk menjadi lebih baik. Pertemuan rutin selalu diadakan sebagai ajang silaturahim dan berbagi ilmu.
Berkat bimbingan SRC serta kerja keras, kini Arief sudah mempekerjakan 20 karyawan untuk semua lini bisnisnya. Ia bersyukur, berawal dari toko kelontong, bisnisnya kian berkembang dan bisa membuka pintu rezeki buat orang lain. Kepada mereka yang sedang membangun usaha, Arief berpesan, agar mencintai apa pun pekerjaan dan bisnis yang sedang ditekuni.