Kisah Arief, dari Toko Kelontong Bisa Wujudkan Mimpi Jadi Kontraktor
loading...
A
A
A
Jalan hidup memang penuh misteri. Tak ada yang bisa memastikan apa yang akan terjadi di masa depan. Hal ini pula yang dirasakan Mappaenyong Arief, pengusaha toko kelontong di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan. Belasan tahun lalu, Arief mengubur mimpinya untuk mengaplikasikan ilmu yang didapatnya di bangku kuliah. Ia kuliah di jurusan Teknik Sipil dan bercita-cita menjadi kontraktor.
Selepas kuliah, Arief memilih menjalankan amanah sang ibu yang memintanya meneruskan bisnis toko kelontong yang telah dibangun keluarganya sejak lama. Toko itu kini bernama SRC Sederhana. Namun, siapa sangka, dari kesuksesan SRC Sederhana, Arief justru memiliki modal untuk merambah ke bisnis properti, dan bisa mewujudkan ilmu serta mimpi lamanya. Tak hanya bisnis properti, Arief juga mengembangkan bisnis rental mobil.
Ini kisah perjalanan bisnis Mappanyeong Arief.
Jalankan amanah ibu, kelola toko kelontong
Arief menghadapi pilihan sulit selepas menamatkan kuliahnya di jurusan Teknik Sipil pada 1999. Kala itu, ibunya meminta Arief meneruskan usaha toko kelontong yang telah dirintisnya sejak 1980-an. Di sisi lain, Arief masih punya mimpi lain.
“Saya ini generasi kedua yang menjalankan toko SRC Sederhana. Toko ini sudah dibuka orangtua sejak tahun 1980-an. Saya 6 bersaudara, semua saudara saya PNS. Saya kuliah Teknik Sipil. Awalnya, cita-cita saya jadi kontraktor, tapi diamanahkan untuk bangun toko. Alhamdulillah, sampai sekarang akhirnya usahanya membesar,” kata Arief.
Ia mengisahkan, ibunya membuka warung untuk membantu perekonomian keluarga. Awalnya, warung itu menjual aneka makanan dan minuman, serta menjual berbagai kebutuhan sehari-hari untuk menambah pemasukan. Arief sudah ikut membantu sang ibu sejak usia muda. Ia sering diminta berbelanja berbagai barang yang akan dijual kembali di tokonya.
“Dari warung ini, ibu menyekolahkan anak 6 orang. Ibu yang handle semua. Awalnya tempat makan, ngopi. Setelah 1 tahun buka, baru menjual aneka barang kebutuhan sehari-hari. Dari warung ini, kami semua sekolah,” kata Arief.
Bisa dibilang, SRC Sederhana menyimpan sejarah dan perjuangan keluarga besar Arief. Dari usaha itu pula Arief dan saudara-saudaranya bisa bersekolah dan kini ada yang menjadi guru, kepala sekolah, dan pengusaha.
Bergabung di SRC Kabupaten Gowa angkatan pertama
Selepas kuliah, Arief memilih menjalankan amanah sang ibu yang memintanya meneruskan bisnis toko kelontong yang telah dibangun keluarganya sejak lama. Toko itu kini bernama SRC Sederhana. Namun, siapa sangka, dari kesuksesan SRC Sederhana, Arief justru memiliki modal untuk merambah ke bisnis properti, dan bisa mewujudkan ilmu serta mimpi lamanya. Tak hanya bisnis properti, Arief juga mengembangkan bisnis rental mobil.
Ini kisah perjalanan bisnis Mappanyeong Arief.
Jalankan amanah ibu, kelola toko kelontong
Arief menghadapi pilihan sulit selepas menamatkan kuliahnya di jurusan Teknik Sipil pada 1999. Kala itu, ibunya meminta Arief meneruskan usaha toko kelontong yang telah dirintisnya sejak 1980-an. Di sisi lain, Arief masih punya mimpi lain.
“Saya ini generasi kedua yang menjalankan toko SRC Sederhana. Toko ini sudah dibuka orangtua sejak tahun 1980-an. Saya 6 bersaudara, semua saudara saya PNS. Saya kuliah Teknik Sipil. Awalnya, cita-cita saya jadi kontraktor, tapi diamanahkan untuk bangun toko. Alhamdulillah, sampai sekarang akhirnya usahanya membesar,” kata Arief.
Ia mengisahkan, ibunya membuka warung untuk membantu perekonomian keluarga. Awalnya, warung itu menjual aneka makanan dan minuman, serta menjual berbagai kebutuhan sehari-hari untuk menambah pemasukan. Arief sudah ikut membantu sang ibu sejak usia muda. Ia sering diminta berbelanja berbagai barang yang akan dijual kembali di tokonya.
“Dari warung ini, ibu menyekolahkan anak 6 orang. Ibu yang handle semua. Awalnya tempat makan, ngopi. Setelah 1 tahun buka, baru menjual aneka barang kebutuhan sehari-hari. Dari warung ini, kami semua sekolah,” kata Arief.
Bisa dibilang, SRC Sederhana menyimpan sejarah dan perjuangan keluarga besar Arief. Dari usaha itu pula Arief dan saudara-saudaranya bisa bersekolah dan kini ada yang menjadi guru, kepala sekolah, dan pengusaha.
Bergabung di SRC Kabupaten Gowa angkatan pertama