Panen Raya 16.000 Ton di Karawang, Mentan Minta Bulog Segera Serap Gabah Petani
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) meminta Perum Bulog segera menyerap gabah petani. Hal itu menyusul panen raya 16.000 ton padi dengan luas 2.000 hektare (ha) di Karawang, Jawa Barat.
"Bulog diharapkan dapat menyerap gabah di musim panen raya awal tahun 2023 ini agar cadangan beras nasional kuat dan dapat mengendalikan harga, bukan dikendalikan pedagang," ujar Mentan SYL melalui pernyataan resmi, Senin (9/1/2022).
Mentan berharap BUMN pangan seperti Bulog bisa melihat hasil produksi padi tersebut dan segera melakukan penyerapan. Sehingga bisa mempunyai stok cadangan beras yang cukup dan tidak perlu melakukan impor.
Menurut dia hasil panen di Karawang mengalami peningkatan jika dibandingkan musim tanam sebelumnya yang hanya mampu memproduksi 5-6 ton per ha. Panen perdana tersebut sekaligus menandai dimulainya musim panen yang berlangsung periode Januari-Maret mendatang di seluruh wilayah Indonesia.
"Kita juga memastikan kalau Karawang ini baik, maka Indonesia baik-baik saja, dan kalau Karawang bersoal Indonesia pun bersoal karena Karawang adalah ukuran keberhasilan produksi padi Indonesia," kata dia.
Berdasarkan prognosa atau perkiraan BPS, luas panen padi pada Februari 2023 mencapai 1,4 juta ha dan puncak panen berlangsung pada bulan Maret-April. Sehingga jika produktivitas 6 ton per ha, ada produksi padi lebih kurang 4 juta ton.
"Selama tiga tahun terakhir ini alam di Indonesia sangat bersahabat dan di tahun 2023 tentu ada tantang perubahan iklim ekstrim sehingga setelah panen paling lama 14 hari harus segera disiapkan penanaman kembali," kata dia.
"Bulog diharapkan dapat menyerap gabah di musim panen raya awal tahun 2023 ini agar cadangan beras nasional kuat dan dapat mengendalikan harga, bukan dikendalikan pedagang," ujar Mentan SYL melalui pernyataan resmi, Senin (9/1/2022).
Mentan berharap BUMN pangan seperti Bulog bisa melihat hasil produksi padi tersebut dan segera melakukan penyerapan. Sehingga bisa mempunyai stok cadangan beras yang cukup dan tidak perlu melakukan impor.
Menurut dia hasil panen di Karawang mengalami peningkatan jika dibandingkan musim tanam sebelumnya yang hanya mampu memproduksi 5-6 ton per ha. Panen perdana tersebut sekaligus menandai dimulainya musim panen yang berlangsung periode Januari-Maret mendatang di seluruh wilayah Indonesia.
"Kita juga memastikan kalau Karawang ini baik, maka Indonesia baik-baik saja, dan kalau Karawang bersoal Indonesia pun bersoal karena Karawang adalah ukuran keberhasilan produksi padi Indonesia," kata dia.
Berdasarkan prognosa atau perkiraan BPS, luas panen padi pada Februari 2023 mencapai 1,4 juta ha dan puncak panen berlangsung pada bulan Maret-April. Sehingga jika produktivitas 6 ton per ha, ada produksi padi lebih kurang 4 juta ton.
"Selama tiga tahun terakhir ini alam di Indonesia sangat bersahabat dan di tahun 2023 tentu ada tantang perubahan iklim ekstrim sehingga setelah panen paling lama 14 hari harus segera disiapkan penanaman kembali," kata dia.
(nng)