Mantap! The Power of Emak-Emak Ikut Borong Pembelian Surat Utang Negara
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) telah melaksanakan Penetapan Hasil Penjualan Obligasi Negara Ritel seri ORI017 dengan total volume pemesanan pembelian ORI017 mencapai Rp18,3 triliun.
Direktur Surat Utang Negara Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kemenkeu Deni Ridwan mengungkapkan, Surat Berharga Negara (SBN) dijual sejak 15 Juni 2020 lalu. Penjualan surat utang tersebut ternyata banyak diminati sejumlah kalangan dari generasi milenial sampai kamu ibu rumah tangga.
"Sesuai peringkat itu yang pertama generasi milenial, lalu peringkat pemesanan investornya ibu-ibu menduduki peringkat kedua dan ketiga diisi oleh pegawai swasta dan wiraswasta," ujar Deni di Jakarta, Senin (13/7/2020).
Dia melanjutkan untuk para ibu rumah tangga membeli surat utang ORI017 dengan total mencapai Rp569 juta. Jumlah tersebut menunjukkan minat emak-emak investasi SBN ritel cukup tinggi.
"Jadi kalau wiraswastawan secara rata-rata dia pesan itu sekitar Rp752 juta per investor, ibu-ibu ini sebesar Rp569 juta. The power of emak-emak ini luar biasa," tandas dia. (Lihat grafis: 1.001 Cara Pemerintah Kejar Pajak Digital dan Penerapannya Di Negara lain)
Dia menambahkan tercatat jumlah investor terbesar yang membeli ORI017 berasal dari kelompok generasi milenial, yaitu sebanyak 18.452 investor atau 43% dari total investor. Selain itu, porsi investor dari kelompok generasi Z yang merupakan usia pelajar juga meningkat dibandingkan pada penerbitan ORI di tahun sebelumnya 1% di ORI017 dibandingkan 0,22% di ORI016.
"Data tersebut menumbuhkan optimisme bahwa dengan semakin banyaknya generasi muda yang berinvestasi di SBN, maka pasar SBN ke depannya akan semakin tumbuh dan sustainable karena basis investor di dalam negeri yang semakin kuat," tandasnya. (Baca juga: Begini Repotnya Orang Tua Ngurusi Anak Belajar Daring)
Direktur Surat Utang Negara Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kemenkeu Deni Ridwan mengungkapkan, Surat Berharga Negara (SBN) dijual sejak 15 Juni 2020 lalu. Penjualan surat utang tersebut ternyata banyak diminati sejumlah kalangan dari generasi milenial sampai kamu ibu rumah tangga.
"Sesuai peringkat itu yang pertama generasi milenial, lalu peringkat pemesanan investornya ibu-ibu menduduki peringkat kedua dan ketiga diisi oleh pegawai swasta dan wiraswasta," ujar Deni di Jakarta, Senin (13/7/2020).
Dia melanjutkan untuk para ibu rumah tangga membeli surat utang ORI017 dengan total mencapai Rp569 juta. Jumlah tersebut menunjukkan minat emak-emak investasi SBN ritel cukup tinggi.
"Jadi kalau wiraswastawan secara rata-rata dia pesan itu sekitar Rp752 juta per investor, ibu-ibu ini sebesar Rp569 juta. The power of emak-emak ini luar biasa," tandas dia. (Lihat grafis: 1.001 Cara Pemerintah Kejar Pajak Digital dan Penerapannya Di Negara lain)
Dia menambahkan tercatat jumlah investor terbesar yang membeli ORI017 berasal dari kelompok generasi milenial, yaitu sebanyak 18.452 investor atau 43% dari total investor. Selain itu, porsi investor dari kelompok generasi Z yang merupakan usia pelajar juga meningkat dibandingkan pada penerbitan ORI di tahun sebelumnya 1% di ORI017 dibandingkan 0,22% di ORI016.
"Data tersebut menumbuhkan optimisme bahwa dengan semakin banyaknya generasi muda yang berinvestasi di SBN, maka pasar SBN ke depannya akan semakin tumbuh dan sustainable karena basis investor di dalam negeri yang semakin kuat," tandasnya. (Baca juga: Begini Repotnya Orang Tua Ngurusi Anak Belajar Daring)
(nng)