Biayai Covid-19, Surat Utang Negara Laku Terjual Rp18 Triliun
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) telah melaksanakan Penetapan Hasil Penjualan Obligasi Negara Ritel seri ORI017 dengan total volume pemesanan pembelian mencapai Rp18,3 triliun. Direktur Surat Utang Negara Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan Deni Ridwan mengatakan, Surat utang tersebut dijual sejak 15 Juni 2020.
Adapun dana hasil penjualan ORI017 tersebut akan digunakan untuk memenuhi sebagian kebutuhan pembiayaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2020 termasuk untuk program penanggulangan dan pemulihan dampak pandemi Covid-19."Dana hasil penjualan ORI017 tersebut akan digunakan untuk memenuhi sebagian kebutuhan pembiayaan APBN 2020 termasuk program penanggulangan dan pemulihan dampak pandemi Covid-19," ujar Deni di Jakarta, Senin (13/7/2020).
Dia menjelaskan, walaupun ORI017 ditawarkan di tengah kondisi pandemi yang penuh ketidakpastian tapi animo masyarakat untuk berinvestasi di ORI017 sangat tinggi. Hal ini terbukti dari ORI017 yang memecahkan rekor penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) Ritel tertinggi sejak dijual secara online di tahun 2018, baik secara nominal, jumlah total investor maupun jumlah investor baru. "Tingginya animo masyarakat tersebut dipengaruhi berbagai aspek," katanya.
Dia mengatakan, sebagai sumber pembiayaan APBN, penerbitan ORI017 sebagai bagian dari SBN ritel juga sebagai upaya untuk menumbuhkan budaya berinvestasi sekaligus mewujudkan kemandirian dalam pembiayaan negara. "Upaya yang dilakukan pemerintah sejak tahun 2006 ini menampakkan hasil yang menggembirakan," jelasnya.
Adapun dana hasil penjualan ORI017 tersebut akan digunakan untuk memenuhi sebagian kebutuhan pembiayaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2020 termasuk untuk program penanggulangan dan pemulihan dampak pandemi Covid-19."Dana hasil penjualan ORI017 tersebut akan digunakan untuk memenuhi sebagian kebutuhan pembiayaan APBN 2020 termasuk program penanggulangan dan pemulihan dampak pandemi Covid-19," ujar Deni di Jakarta, Senin (13/7/2020).
Dia menjelaskan, walaupun ORI017 ditawarkan di tengah kondisi pandemi yang penuh ketidakpastian tapi animo masyarakat untuk berinvestasi di ORI017 sangat tinggi. Hal ini terbukti dari ORI017 yang memecahkan rekor penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) Ritel tertinggi sejak dijual secara online di tahun 2018, baik secara nominal, jumlah total investor maupun jumlah investor baru. "Tingginya animo masyarakat tersebut dipengaruhi berbagai aspek," katanya.
Dia mengatakan, sebagai sumber pembiayaan APBN, penerbitan ORI017 sebagai bagian dari SBN ritel juga sebagai upaya untuk menumbuhkan budaya berinvestasi sekaligus mewujudkan kemandirian dalam pembiayaan negara. "Upaya yang dilakukan pemerintah sejak tahun 2006 ini menampakkan hasil yang menggembirakan," jelasnya.
(nng)