Pembangunan IKN Jadi Katalisator Tingkatkan Kompetensi Insinyur

Senin, 16 Januari 2023 - 21:42 WIB
loading...
Pembangunan IKN Jadi...
PII menilai IKN dapat menjadi katalisator untuk meningkatkan kompetensi insinyur. FOTO/dok.Istimewa
A A A
JAKARTA - Ketua Umum Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Danis Sumadilaga menilai Ibu Kota Nusantara (IKN) menjadi katalisator peningkatan kompetensi insinyur untuk ikut mengembangkan konsep perecanaan pembangunan. IKN memiliki 3 konsep pembangunan pertama forest city, smart city, sponge city, dan berkelanjutan.

"PII ada dua tugas, bagaiamana meningkatkan profesionalisme kompetensi insinyur, kedua bagaimana memberikan kontribusi dalam berbagai bentuk kontribusi kepada negara ini," ujar Danis dalam konferensi pers Rapimnas PII di kantornya, Jakarta, Senin (16/1/2023).



Menurutnya hal tersebut dikarenakan konsep pembangunan ibu kota baru itu menjadi yang utama diterapkan di Indonesia. Danis menjelaskan, konsep tersebut otomatis akan mendorong peran insinyur dalam mempelajari dan mempraktikan pada pembangunan di kota-kota lainnya. Pada pembangunan tahap awal fokus pada pembangunan infrastruktur dasar yang banyak menjadi bagian teknik sipil.

"Jadi nanti kita akan melihat, hingga 2045 kebutuhan apa, tahap awal mungkin bidang sipil, karena pembangunan dasar Infrastruktur, tetapi kedepan kalau kita bicara smartcity, kita bicara insinyur yang digital dan lainnya," sambung Danis.

Jika mengutip struktur linimasa pembangunan IKN tahun 2022 -2045 yang diterbitkan Otoritas IKN, maka 2022-2024 menjadi tahap awal pembangunan untuk pemenuhan infrastruktur dasar, seperti rumah ASN, kantor polisi dan markas TNI, serta kantor-kantor pemerintahan.

Sedangkan pada tahun 2025-2029 membangun ibu kota Nusantara sebagai area inti yang tangguh. Didalamnya masuk dalam tahap pembangunan infrastruktur transportasi umum, serta perluasan kawasan permukiman.

Selanjutnya pada periode 2030-2034 melanjutkan pembanganan IKN dengan lebih progresif. Seperti pengembangan utilitas terintegrasi seperti KA akses Balikpapan-KIPP, pengembangan kawasan industri, masuk ke penguatan kota cerdas seperti penerapan teknologi digital, hingga peningkatan investasi dan kapasitas produksi klaster ekonomi.

Pada tahun 2035-2039, masuk ketahap pembangunannya seluruh infrastruktur dan ekosistem tiga kota untuk percepatan pembangunan Kalimantan. Tahap ini mulai pengembangan pesat untuk fasilitas pendidikan hingga kesehatan, penguatan ketahanan sosial-budaya, penambahan kapasitas Infrastruktur seiring bertambahnya populasi, serta peningkatan kapasitas dan diversifikasi klaster.



Terakhir peridoe 2040-2045 disebut untuk mengokohkan reputasi sebagai kota dunia untuk semua. Seperti melakukan pengembangan angkutan umum masal berbasis jalan dari KA di IKN dan daerah mitra sekitarnya, pemantapan Infrastruktur dan utilitas terintegrasi, dan tercapainya net-zero carbon dan 100% menggunakan energi terbarukan.

"Seiring dengan pembangunan itu, insinyur bidang lingkungan, insinyur yang bergerak di bidang energi baru terbarukan, kita harus berevolusi, kita akan ada evaluasi seperti itu, nanti kita akan memberikan rekomendasi tenaga di bidang apa yang kurang," kata Danis.

"Sehingga, diharapkan dari hasil Rapimnas ini kita punya pemikiran, bagaimana PII dapat meningkatkan kompetensi para anggotanya dan memberikan kontribusi terhadap pembangunan pemerintah," tutup Danis.

(nng)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1438 seconds (0.1#10.140)