SMKPP Kementan Siap Dukung Pemenuhan Kebutuhan Pangan
loading...
A
A
A
Kepala SMKPP Banjarbaru Budi Santoso mengatakan TeFa memiliki visi mewujudkan TeFa SMKPP Negeri Banjarbaru sebagai pusat pembelajaran dan pencetak agropreneur.
(Baca juga:Diversifikasi Pangan Perkuat Ketahanan Pangan Nasional)
“Sementara misinya, mengembangkan TeFa sebagai pusat keunggulan berdasarkan peluang dan potensi wilayah, menata manajemen bisnis berkelanjutan selaras dengan kurikulum pembelajaran,” katanya.
Kemudian, kata Budi Santoso, untuk mendorong peran Program Studi (Prodi) dalam proses produksi dan proses pembelajaran, meningkatkan kapasitas dan kompetensi SDM TeFa, membangun pasar dan jejaring kerjasama dengan berbagai pihak, dan memfasilitasi kegiatan Inkubator Bisnis.
Dia menambahkan, TeFa SMKPP Negeri Banjarbaru melakukan pengembangan sebagai bentuk upaya penyesuaian dengan tuntutan dari Kementan di antaranya sebagai Pusat Keunggulan (PK), Program Reguler dan Inkubator Bisnis.
Adapun Pusat Keunggulan yang dilaksanakan antara lain kultur jaringan dan pembuahan di luar musim. Untuk Program Reguler berupa Prodi Agribisnis Tanaman Pangan & Hortikultura (ATPH) untuk produksi kembang kol, Prodi Agribisnis Tanaman Perkebunan (ATP) untuk produksi kelapa sawit, Prodi Agribisnis Pengolahan Hasil Pertanian (APHP) fokus pada produksi buah olahan (dried fruit). Sementara Inkubator Bisnis masih dalam tahap awal pengembangan.
“Hasil produk TeFa SMKPPN Banjarbaru dijual melalui berbagai model di antaranya outlet di lahan praktik, melalui pesanan, dan yang menarik adalah melalui petik langsung di kebun,” kata Budi Santoso.
“Alhamdulillah pencapaian PNBP (Pendapatan Negara Bukan Pajak) untuk 2022 mencapai target berkat peran dari rekan-rekan di TeFA dan di lahan. Mudah-mudahan target 2023 bisa tercapai,” katanya.
(Baca juga:Diversifikasi Pangan Perkuat Ketahanan Pangan Nasional)
“Sementara misinya, mengembangkan TeFa sebagai pusat keunggulan berdasarkan peluang dan potensi wilayah, menata manajemen bisnis berkelanjutan selaras dengan kurikulum pembelajaran,” katanya.
Kemudian, kata Budi Santoso, untuk mendorong peran Program Studi (Prodi) dalam proses produksi dan proses pembelajaran, meningkatkan kapasitas dan kompetensi SDM TeFa, membangun pasar dan jejaring kerjasama dengan berbagai pihak, dan memfasilitasi kegiatan Inkubator Bisnis.
Dia menambahkan, TeFa SMKPP Negeri Banjarbaru melakukan pengembangan sebagai bentuk upaya penyesuaian dengan tuntutan dari Kementan di antaranya sebagai Pusat Keunggulan (PK), Program Reguler dan Inkubator Bisnis.
Adapun Pusat Keunggulan yang dilaksanakan antara lain kultur jaringan dan pembuahan di luar musim. Untuk Program Reguler berupa Prodi Agribisnis Tanaman Pangan & Hortikultura (ATPH) untuk produksi kembang kol, Prodi Agribisnis Tanaman Perkebunan (ATP) untuk produksi kelapa sawit, Prodi Agribisnis Pengolahan Hasil Pertanian (APHP) fokus pada produksi buah olahan (dried fruit). Sementara Inkubator Bisnis masih dalam tahap awal pengembangan.
“Hasil produk TeFa SMKPPN Banjarbaru dijual melalui berbagai model di antaranya outlet di lahan praktik, melalui pesanan, dan yang menarik adalah melalui petik langsung di kebun,” kata Budi Santoso.
“Alhamdulillah pencapaian PNBP (Pendapatan Negara Bukan Pajak) untuk 2022 mencapai target berkat peran dari rekan-rekan di TeFA dan di lahan. Mudah-mudahan target 2023 bisa tercapai,” katanya.
(dar)