Motor Penggerak Lahirnya Koperasi Pangan

Selasa, 14 Juli 2020 - 00:16 WIB
loading...
Motor Penggerak Lahirnya Koperasi Pangan
Serikat Petani Indonesia (SPI) dengan harapan siap menjadi motor penggerak lahirnya koperasi-koperasi pangan, untuk mempercepat kesejahteraan petani dan memperkuat perekonomian nasional. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengucapkan, selamat ulang tahun untuk Serikat Petani Indonesia (SPI) dengan harapan siap menjadi motor penggerak lahirnya koperasi-koperasi pangan, untuk mempercepat kesejahteraan petani dan memperkuat perekonomian nasional. Hal ini disampaikan saat mengapresiasi Hari Ulang Tahun (HUT) SPI ke-22 pada 8 Juli 2020.

Ketua Umum SPI Henry Saragih menyampaikan, terima kasihnya atas ucapan selamat dari Menteri teten. "Insya Allah SPI siap dan sudah menjadi motor penggerak lahirnya koperasi-koperasi pangan," kata Henry di Medan, Senin (13/7).

( )

Henry memaparkan, sebelumnya SPI merayakan Hari Koperasi Nasional ke-73 dengan melakukan peresmian-peresmian Koperasi Petani Indonesia (KPI, koperasinya SPI) di berbagai wilayah. "Acara kami laksanakan di Muaro Jambi, Tebo, Tanjung Jabung Timur, dan Batanghari, provinsi Jambi, juga dilaksanakan di Serang, Banten, di Sukabumi, Jawa Barat; dan di Tuban, Jawa Timur," terang Henry.

Lebih lanjut terang dia, SPI telah mendeklarasikan Pendirian 1.000 Koperasi Petani Indonesia (KPI) sebagai koperasi produksi pangan milik anggota SPI pada tanggal 8 Juli 2017 di Asahan, Sumatera Utara saat peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) SPI ke-19.

"Sampai saat ini, jumlah KPI yang didirikan oleh petani anggota SPI sudah tersebar di 13 provinsi dengan usaha produksi pertanian dan perkebunan petani anggota SPI untuk mewujudkan kedaulatan pangan dan meningkatkan kesejahteraan petani," tegas Henry.

Sambung Henry mengungkapkan, pada Hari Koperasi Nasional ke-73 yang jatuh pada tanggal 12 Juli 2020 akan diperingati bersama dengan rangkaian peringatan HUT SPI ke-22, SPI mengusung tema “Peran Koperasi Petani dalam Mewujudkan Kedaulatan Pangan dan Kemandirian Ekonomi”. Tema tersebut menjelaskan bahwa peran koperasi petani sebagai basis kelembagaan ekonomi petani yang mandiri dan berdasarkan pada azas kekeluargaan dan gotong royong.

( )

"Kesejahteraan petani dan rakyat Indonesia akan tercipta secara berkeadilan jika perekonomian dijalankan melalui koperasi petani. Tema ini juga menegaskan bahwa koperasi petani sebagai salah satu prinsip perjuangan petani untuk mewujudkan kedaulatan pangan di Indonesia," lanjutnya.

Henry melanjutkan, petani yang masih tergabung dalam kelompok tani (poktan) dan gabungan kelompok tani (gapoktan) haruslah membentuk koperasi sebagai badan lembaga ekonominya. "Poktan atau gapoktan itu bukanlah badan usaha," katanya.

Henry menambahkan, BUMDes juga harus mendukung tumbuhnya koperasi-koperasi petani di desa-desa. "Agar koperasi menjadi kuat dan besar, yang dibutuhkan adalah penguatan manajemen mengelola usaha koperasi, manajemen keuangan dan kemampuan pemasaran. Ini bisa dalam bentuk program nasional inkubasi usaha koperasi," tutup Henry.
(akr)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2031 seconds (0.1#10.140)