Sofyan Djalil Tolak Usulan Pembubaran Bulog

Rabu, 27 Mei 2015 - 16:00 WIB
Sofyan Djalil Tolak...
Sofyan Djalil Tolak Usulan Pembubaran Bulog
A A A
JAKARTA - Menteri Koordinator (Menko) bidang Perekonomian Sofyan Djalil menolak usulan beberapa pihak untuk membubarkan Perum Bulog. Bahkan, peran dan fungsi Bulog justru akan dikembalikan seperti awal pembentukannya sebagai penyangga utama pangan nasional.

Dia mengatakan, sejak awal pembentukannya Bulog memang memiliki peranan sebagai penyangga utama komoditas pangan. Namun, saat krisis ekonomi pada 1998-1999, peranan Bulog dipangkas hanya mengatur komoditas beras.

"‎Sekarang merasa dibutuhkan kembali peran Bulog, tapi kita tentu harus menyiapkan secara hati-hati," ucapnya di Balai Kartini, Jakarta, Rabu (27/5/2015).

Menurutnya, pemerintah perlahan akan mengembalikan peran Bulog untuk mengatur dan menjaga stabilitas harga seluruh komoditas pangan. Namun untuk tahap awal, pemerintah baru akan menambah satu hingga dua komoditas yang akan diserahkan kewenangannya kepada lembaga pimpinan Lenny Sugihat ini.

"‎Kemudian kita perbaiki governance-nya, kita perbaiki manajemennya, sehingga dengan demikian Bulog bisa berperan sebagai penyangga dan stabilisasi harga," imbuh dia.

Mantan menteri BUMN ini menjelaskan, kendati kewenangan Bulog akan dilimpahkan untuk menjaga seluruh komoditas pangan, namun tetap dengan peranan sebagaimana layaknya perusahaan, dengan catatan tugasnya untuk menyangga dan menstabilkan harga komoditas tersebut.

"Kita perlu hati-hati memperbaiki governance, perbaiki manajemen, penyiapan dana, sehingga bisa berperan sebagaimana layaknya perusahaan, tapi tugasnya penyangga," jelasnya.

Sementara, mengenai usulan Bulog dilebur ke lembaga otoritas keamanan pangan, sambung Sofyan, ‎pendekatan korporasi akan jauh lebih baik dibanding pendekatan birokrasi. Sebab, jika menggunakan pendekatan birokrasi akan terlalu banyak distorsinya.

"‎Tapi kalau pendekatan korporasi, Bulog bagaimanapun sudah punya pengalaman cukup lama, tinggal kita perbaiki saja dengan menambah modal dan menambah barang yang mereka kelola," jelas dia.

Sebelumnya, Guru Besar Institut Pertanian Bogor (IPB) Dwi Andreas Santoso mengatakan saat ini, Perum Bulog sudah tidak mampu menjalankan fungsinya dengan baik dan sudah saatnya dibubarkan. Pasalnya, Bulog sebagai penyangga utama pangan nasional tidak mampu menjalankan fungsinya untuk menstabilkan harga pangan.

(Baca: Pengamat: Saatnya Bulog Dibubarkan)
(izz)
Berita Terkait
Kebijakan Pe­merintah...
Kebijakan Pe­merintah Soal Perberasan Harus Lindungi Petani
Bulog Peduli Gizi Gelontorkan...
Bulog Peduli Gizi Gelontorkan Bantuan Beras Bervitamin kepada Dua Ribu Balita
Beberkan Modus Pengoplosan...
Beberkan Modus Pengoplosan Beras Bulog, Buwas: Pelaku Untung Luar Biasa
Buwas Curhat: Bulog...
Buwas Curhat: Bulog Dituduh Produksi Beras Tak Mutu, Beras Racun, dan Beras Plastik
Peringati Hari Gizi...
Peringati Hari Gizi Nasional, BULOG PEDULI Gelontorkan 6 Ton Beras Bervitamin
Beras Langka di Pasar...
Beras Langka di Pasar Ritel Modern, Bos Bulog Bilang Begini
Berita Terkini
Perang Dagang Menggila,...
Perang Dagang Menggila, Trump Targetkan Kapal-kapal China usai Beijing Boikot LNG AS
45 menit yang lalu
Lindungi Aset Bisnis,...
Lindungi Aset Bisnis, Nawakara Tawarkan Sistem ISS Berbasis Risiko
10 jam yang lalu
Tarif Trump Bikin Banyak...
Tarif Trump Bikin Banyak Negara Makin Semangat Gabung BRICS
11 jam yang lalu
Strategi Investasi Penting...
Strategi Investasi Penting Hadapi Ketidakpastian Ekonomi Global
11 jam yang lalu
Jaga Pertumbuhan Ekonomi...
Jaga Pertumbuhan Ekonomi Biru, Kadin-KKP Mitigasi Dampak Tarif Trump
12 jam yang lalu
Pemerintah Bentuk Satgas...
Pemerintah Bentuk Satgas PHK Hadapi Dampak Perang Tarif
13 jam yang lalu
Infografis
Rusia Tolak Gencatan...
Rusia Tolak Gencatan Senjata sebagai Solusi Perang Ukraina
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved