Indonesia Tak Pantas Disebut Negara Kaya Minyak

JAKARTA - ‎Kepala Satuan Kerja Khusus Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas (SKK Migas) Amien Sunaryadi menuturkan, Indonesia saat ini sudah tidak pantas lagi disebut sebagai negara yang kaya minyak. Pasalnya cadangan minyak Indonesia saat ini semakin menipis, dan hanya 0,2% dari cadangan minyak dunia.

"Posisi Indonesia di dunia minyak dan gas, kalau Indonesia dikatakan negara kaya migas sebenarnya tidak tepat. Karena cadangan minyak Indonesia cuma 0,2% dari cadangan dunia. Jadi kita bukan negara kaya minyak," ujarnya saat diskusi panel di Jakarta, Selasa (16/6/2015).

Selain itu, Amien mengungkapkan bahwa Indonesia juga tidak bisa lagi diposisikan sebagai negara kaya gas, karena cadangan gas Indonesia dibanding negara lain sangat kecil. (Baca: Pemerintah Akan Bangun Cadangan Minyak).

"Artinya, waktu merumuskan UU Migas mindset kita harus pada posisi kita bukan negara kaya minyak dan gas. Mindset kita ini harus beda dengan 30 tahun lalu yang terasa kaya minyak," imbuh dia‎.

Menurutnya, produksi minyak dan gas di Tanah Air semakin hari kian menurun. Sementara populasi Indonesia yang terus tumbuh menyebabkan konsumsi dan kebutuhan akan migas terus naik.

"Artinya, di dalam UU Migas itu harus dirumuskan juga bagaimana mengerem pertumbuhan konsumsi dan agar rakyat Indonesia mau hemat energi. Kita juga harus berpikir bahwa dalam UU kita harus memberikan fasilitas dari domestik agar produksi migas naik," jelasnya.

Amien menambahkan, jurang perbedaan antara produksi dan konsumsi mau tidak mau menyebabkan pemerintah harus mengimpor migas. Sebab itu, UU Migas ini juga harus mengatur mengenai kebijakan impor migas agar tidak kebobolan.

"Bauran energi 20 tahun ke depan ini masih gunakan energi fosil baik hulu atau hilir. Maka pasal dalam UU Migas ini juga harus mengatur data tersebut supaya ke depan tidak mengalami kesulitan," tandas dia.

Baca juga:

Indonesia Punya Banyak Cadangan Minyak

ESDM Belum Putuskan Bangun Cadangan Minyak

Pemerintah Harus Siapkan Cadangan Minyak