Soal Tax Amnesty, Apindo Siap Buktikan Bawa Pulang Rp1.000 T

JAKARTA - Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) menekankan bakal membuktikan dapat menarik dana yang diperkirakan mencapai Rp1.000 triliun untuk masuk dalam tax amnesty mulai bulan depan. Hal ini dilakukan dengan mengajak 120 pengusaha untuk berpartisipasi dalam program pengampunan pajak.

(Baca Juga: Sri Mulyani Tak Gentar Hadapi Para Penggugat Amnesti Pajak)

Ketua Dewan Pertimbangan Apindo Sofjan Wanandi menjelaskan, Rp1.000 triliun itu dibagi rata dalam bentuk dana yang disimpan di luar negeri (dana repatriasi) dan deklarasi. Menurutnya hal ini berpotensi meningkatkan jumlah dana tebusan yang saat ini masih berkisar Rp2 triliun.

"120 perusahaan besar pada September akan deklarasikan dan repatriasi, yang belum mereka lakukan. Saya bilang bisa masukin Rp1000 triliun, ini yang kita buktikan akan terjadi, sekarang baru Rp200 triliun, penalti baru Rp2 triliun," ujarnya di Jakarta, Rabu (31/8/2016).

Menurutnya, masuknya uang tersebut diyakini akan bisa meningkatkan perekonomian nasional sehingga pembangunan infrastruktur dapat berjalan sukses. "Sekitar 70%-80% uang itu kita percaya sukses di dalam negeri. Dipakai 3 tahun untuk pembangunan, ini lebih besar dari anggaran kita," sambungnya.

(Baca Juga: Sri Mulyani Diminta Tepis Keraguan Masyarakat Soal Tax Amnesty)

Selain itu, kata dia, pihaknya juga sudah melakukan survei kepada 10 ribu pengusaha terkait tax amnesty. Hasilnya mayoritas setuju dengan kebijakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) soal pengampunan pajak.

"Kita bikin survei oleh Apindo 10 ribu pengusaha di Indonesia. Kita ambil kesimpulan sebagian besar ingin ada tax amnesty, sebagian besar menilai tax amnesty bisa bantu gerakan ekonomi, maka akan kita kembalikan uang kita di luar negeri," pungkasnya.

Pernyataan ini menegaskan komentar Ketua Apindo Hariyadi Sukamdani sebelumnya yang mengatakan potensi dana repatriasi tax amnesty yang sejalan dengan survei Apindo kepada 10 ribu pengusaha diperkirakan mencapai Rp1.000 triliun. Dari 10 ribu pengusaha yang disurvei, sebanyak 2 ribu pengusaha menyatakan akan menarik dananya dari luar negeri.