Pelonggaran LTV Dongrak Penjualan Rumah di Jateng

Selasa, 20 September 2016 - 03:17 WIB
Pelonggaran LTV Dongrak Penjualan Rumah di Jateng
Pelonggaran LTV Dongrak Penjualan Rumah di Jateng
A A A
SEMARANG - Pelonggaran loan to value (LTV) untuk kredit kepemilikan rumah, yang diberlakukan Bank Indonesia (BI) memberikan dampak positif terhadap penjualan rumah di Jawa Tengah (Jateng).

Untuk diketahui, saat ini BI memberlakukan pelonggaran LTV, untuk kredit kepemilikan rumah dengan uang muka (down payment/DP) hanya 15% untuk rumah pertama, 20% untuk rumah kedua, dan 25% untuk kepemilikan rumah ketiga.

Wakil Ketua REI Jateng Bidang Humas, Promosi, dan Publikasi Dibya K hidayat mengatakan, imbas diberlakukannya pelonggaran LTV terhadap penjualan rumah cukup cepat. Dan peningkatan penjualan sudah bisa dirasakan, dalam sebulan terakhir.

"Ya. Pelonggaran LTV sangat berdampak, karena uang muka menjadi lebih ringan. Hal ini tidak hanya meningkatkan minat konsumen rumah pertama tapi juga rumah kedua dan ketiga," katanya di sela-sela penutupan REI Ekspo di Semarang, Senin (19/9/2016).

Dibya mengaku belum bisa memperkirakan peningkatan secara keseluruhan penjualan rumah di Jateng dari dampak pemberlakuan pelonggaran LTV. Namun, kata dia, setidaknya hal itu dapat dilihat dari hasil pameran REI Ekspo ke tujuh yang digelar di Java Mal sejak 7-18 September yang mampu menjual hingga 72 unit. "Peningkatan ini luar biasa, jauh dari penjualan REI Ekspo sebelumnya," katanya.

Menurutnya, di tengah kondisi perlambatan ekonomi dan pesimisme perekonomia makro, pelonggaran LTV sedikit memberikan angin segar untuk dunia properti. "Saat ini tren meningkat cukup baik," ucapnya.

Dengan tren saat ini yang cukup bagus, REI pun optimis, dalam tiga bulan ke depan penjualan rumah akan lebih baik dari tiga bulan sebelumnnya. Apalgi, dengan adanya tax amnesti juga diharapkan mampu mendongkrak penjualan rumah.

"Untuk tax amnesti sampai saat ini memang belum memberikan dampak, tetapi kami yakin akan memberikan dampak baik terhadap bisnis properti, dan tinggal menunggu waktu saja," kata dia.

Sementara itu, terkait pameran REI Ekspo ketujuh, panitia pameran Juremi menyebutkan, dari hasil pameran rata-rata yang terjual adalah rumah menengah dengan harga mulai dari Rp350 juta sampai Rp700 juta.

"Sebagai rincian, 22 unit di antaranya dari harga Rp350 juga sampai Rp700 juta, sisanya rumah di bawah Rp350 juta dan di atas Rp750 juta," ujarnya.

Pihaknya mengaku, dari hasil penjualan selama pemeran sebanyak 72 unit masih bisa bertambah mengingat beberapa pengembang masih belum memberikan laporan termasuk dua pengembangn perumahan FLPP.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4605 seconds (0.1#10.140)