Kemendag Diminta Kendalikan Impor Gula Sesuai Kebutuhan

Rabu, 28 September 2016 - 15:09 WIB
Kemendag Diminta Kendalikan Impor Gula Sesuai Kebutuhan
Kemendag Diminta Kendalikan Impor Gula Sesuai Kebutuhan
A A A
JAKARTA - Kementerian Perdagangan (Kemendag) diminta oleh Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) untuk menyesuaikan porsi kebutuhan dalam negeri dengan jumlah impor gula. Hal ini lantaran Petani Tebu mengklaim hampir mampu mencukupi kebutuhan rumah tangga, namun keran impor gula masih dibuka lebar.

(Baca Juga: Pemerintah Terlalu Banyak Impor Gula, Petani Tebu Terancam)

Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) APTRI Arum Sabil‎ mengatakan, selama ini perusahaan gula yang berbahan baku tebu dan petani sebanyak 13 perusahaan sudah mampu memproduksi gula kristal putih dengan rata-rata mencapai 2,5 juta ton per tahun. Angka ini sebenarnya sudah hampir mencukupi kebutuhan gula rumah tangga.

"Angka tersebut sebetulnya hampir mencukupi kebutuhan gula di rumah tangga Indonesia dengan produksi yang 2,5 juta ton pertahun," kata Arum di Jakarta, Rabu (28/9/2016).

Sementara lanjut dia, saat ini terdapat 11 industri yang total melakukan impor raw sugar mencapai 3,5 juta ton untuk diolah menjadi gula rafinasi. Angka ini dinilai memang sangat besar dengan kebutuhan industri yang ada saat ini. Dengan angka impor yang terlalu besar maka kebocoran gula rafinasi ke pasar rakyat dikhawatirkan sangat mungkin terjadi.

"Dari data tersebut, sangat mungkin terjadi penggelembungan, dan memang sudah terjadi sekarang. Artinya memang ada kepentingan yang terselip di sana, ada permainan," lanjutnya.

Arum melihat, dengan adanya kebocoran ini nantinya ditakutkan bisa membuat harga gula yang dihasilkan oleh petani bisa anjlok dan bakal membuat petani tebu Indonesia bisa terancam. "Mereka lama-lama akan gulung tikar karena sulit bersaing dengan gula impor. Apalagi perusahaan pengimpor gula, tidak memiliki lahan tebu," tutupnya.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9571 seconds (0.1#10.140)