Pemerintah yakin penerimaan negara dari minyak tercapai

Senin, 18 November 2013 - 15:30 WIB
Pemerintah yakin penerimaan negara dari minyak tercapai
Pemerintah yakin penerimaan negara dari minyak tercapai
A A A
Sindonews.com - Pemerintah memastikan penerimaan negara di sektor minyak akan tercapai, bahkan melebihi target tahun ini walau produksi tidak mencapai target Anggaran Pedapatan dan Belanja Perubahan (APBN-P) 2013 sebesar 840.000 barel per hari (bph).

Direktur Hulu Migas, Direktorat Jenderal Migas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Hendra Fadli menuturkan, naiknya pendapatan negara di sektor minyak akibat dari tingginya harga minyak mentah dunia. Hal ini membuat penerimaan negara tetap naik walaupun produksi minyak tidak mencapai target.

“Harga minyak sekarang tinggi karena itu bisa tertolong walaupun target produksi tidak sesuai target,” kata dia dalam acara Forum of Improved Gas Recovery Blok Mahakam di Hotel Shangrila, Jakarta, Senin (18/11/2013).

Penerimaan negara dari pengelolaan industri hulu minyak dan gas bumi pada semester I tahun ini mencapai USD18,7 miliar dari target yang ditetapkan USD18,4 miliar.

“Mudah-mudahan harga minyak ini bisa menopang penerimaan negara kalaupun memang target tak mampu dicapai,” kata dia.

Kepala Humas SKK Migas Elan Biantoro menuturkan, realisasi produksi minyak Indonesia hingga akhir 2013 diperkirakan mencapai 825.000-827.000 bph. Kendati begitu, Elan memastikan pendapatan di sektor minyak mampu mencapai target yang ditetapkan sebesar USD27 miliar.

“Hingga semester I tahun ini lebih dari 50 persen penerimaan negara telah tercapai. Saya perkirakan hingga akhir tahun target bisa dikejar, bahkan kemungkin malah bisa lebih,” tutur dia.

Sementara, dalam upaya menggenjot produksi minyak baru di Indonesia sejumlah wilayah kerja terus digalakkan. Hal itu guna meningkatkan produksi minyak dalam negeri pada tahun mendatang agar bisa mencapai 1 juta bph.

“Saat ini produksi terbesar disumbangkan dari wilayah Riau melalui Chevron. Sekitar 40 persen dari produksi nasional. Sedangkan sisanya berasal dari Sumatera Selatan dan Jawa Timur,” kata dia.
(rna)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7077 seconds (0.1#10.140)