Rupiah Berakhir Terapresiasi ke Rp12.135/USD

JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) hari ini terapresiasi didukung rendahnya inflasi September, meski neraca perdagangan Agustus mengalami defisit. Pelemahan ini di tengah positifnya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada akhir perdagangan.

Nilai tukar rupiah terhadap USD berdasarkan data Bloomberg hari ini ditutup pada level Rp12.135 per USD. Posisi tersebut menguat 53 poin dibanding penutupan Selasa (30/9/2014) di level Rp12.188 per USD.

Masih berdasarkan data Bloomberg, rupiah pagi tadi dibuka pada level Rp12.182 per USD. Adapun posisi rupiah terkuat di level Rp12.130 per USD dan terlemah di level Rp12.209 per USD.

Data Yahoofinance mencatat mata uang domestik pada level Rp12.138 per USD, dengan kisaran harian Rp12.178-Rp12.240 per USD. Posisi ini menguat 66 poin dibanding penutupan sebelumnya di level Rp12.204 per USD.

Posisi rupiah berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI pada level Rp12.188 per USD. Posisi ini menguat 24 poin dibanding posisi penutupan sebelumnya di level Rp12.212 per USD.

Sementara IHSG sore ini berhasil menguat, meski tipis pasca pengumuman rendahnya inflasi di September sebesar 0,27%. IHSG menguat tipis 3,33 poin atau 0,06% ke level 5.140,91.

Nilai transaksi di bursa Indonesia tercatat sebesar Rp5,63 triliun dengan 5,81 miliar saham diperdagangkan dan transaksi jual asing Rp388,26 miliar. Tercatat 174 saham naik, 128 saham melemah dan 94 saham stagnan.

(Baca: Neraca Dagang Defisit, Rupiah Terkoreksi Siang Ini)