IHSG Berakhir Terkoreksi Tajam ke 5.000

JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari keempat pekan ini berakhir terkoreksi tajam karena ditekan aksi jual yang lebih dari Rp1 triliun. IHSG terkapar 140,10 poin atau 2,73% ke level 5.000,81.

Posisi terlemah hari ini berada di 4.9996,96. Sedangkan tertinggi di level 5.107,11. IHSG pagi tadi dibuka tergelincir ke zona merah, terseret melemahnya bursa global. IHSG terkoreksi 37,21 poin atau 0,72% ke level 5.103,7 dan pada akhir sesi I, IHSG parkir di level 5.044,22.

Sementara IHSG kemarin ditutup menguat tipis 3,33 poin atau 0,06% ke level 5.140,91. Penguatan itu di tengah melemahnya bursa Asia. Sementara hari ini, bursa Asia berakhir memerah.

Indeks Straits Time turun 34,72poin atau 1,06% ke 3.229,37, dan indeks Nikkei 225 merosot 420,26 poin atau 2,61% ke 15.661,99.

Nilai transaksi di bursa Indonesia tercatat sebesar Rp6,38 triliun dengan 4,48 miliar saham diperdagangkan dan transaksi jual asing Rp1,46 triliun. Tercatat 45 saham naik, 316 saham melemah dan 56 saham stagnan.

Sektor saham sore ini semuanya melemah. Sektor dengan pelemahan terbesar adalah aneka industri, yang anjlok 5,09%, diikuti sektor keuangan, yang merosot 3,38%.

Adapun saham yang menguat, diantaranya PT Century Textile Industry Tbk (CNTX) melonjak Rp1.500 menjadi Rp17.000, PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) menguat Rp350 menjadi Rp26.400, dan PT HM Samperna Tbk (HMSP) naik Rp100 menjadi Rp72.100.

Sementara saham yang anjlok, di antaranya PT Astra International Tbk (ASII) turun Rp400 menjadi Rp6.600, PT Asahimas Flat Glass (AMFG) turun Rp200 menjadi Rp7.175, dan PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA) turun Rp95 menjadi Rp3.055.

(Baca: 297 Saham Terkoreksi, IHSG Jatuh 1,88% ke 5.044)