OJK: Konsolidasi Bank Baik Demi Ketahanan

Selasa, 25 November 2014 - 14:58 WIB
OJK: Konsolidasi Bank...
OJK: Konsolidasi Bank Baik Demi Ketahanan
A A A
JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mendukung upaya pemerintah agar melakukan konsolidasi perbankan, terutama bank Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk menjaga ketahanan perbankan di Indonesia.

"Merger itu yang terbaik. Kita untuk buku I dan buku II harusnya sudah konsolidasi semua," kata Deputi Komisioner Manajemen Strategis I B OJK Lucky Fathul A.H usai acara MoU antara OJK dengan Kapolri terkait kerja sama penanganan tindak pidana di sektor jasa keuangan di Jakarta, Selasa (25/11/2014).

Menurut dia, konsolidasi perlu segera dilakukan karena industri perbankan ke depan akan menghadapi kompleksitas dan tantangan lebih besar. Semakin komplek maka risikonya akan semakin tinggi.

Karena itu, pihaknya akan mendorong konsolidasi strategis, seperti bagaimana strategi dibuat, sehingga bisa dipakai bersama. Selain itu, agar bisnis lebih cepat, bisa saling memanfaatkan keunggulan dan kesempatan, serta bisa digunakan bersama agar lebih efisien.

"Kita memang harus ada political will, willingness-nya dari bank sendiri, dari parlemen, pemerintah harus ada penguatan itu. Siapapun kita disamakan dana kita, di sini mendorong ke arah konsolidasi," ungkap dia.

Dia menjelaskan, dibandingkan di ASEAN, perbankan di Indonesia sudah kalah dengan Malaysia, Singapura, dan Thailand. Di negeri Jiran Malaysia, konsolidasi tiga bank Malaysia, yakni CIMB Group, RHB Capital, dan Malaysia Building Society telah menciptakan bank terbesar di Jiran dengan total aset 614 miliar ringgit atau setara dengan Rp2.300 triliun.‬

Sementara bank di Amerika, Citi Group asetnya mencapai USD2,5 triliun. Sementara aset bank terbesar di Indonesia, yakni PT Bank Mandiri Tbk (Bank Mandiri) hanya memiliki aset USD7,3 miliar, jauh lebih kecil dibandingkan bank asing, seperti DBS yang memiliki aset USD29,8 miliar pada 2013.

"Itu coba kita bandingkan asetnya, itu hanya berapa persen. Tapi apa daya kita lawan Amerika dan Eropa? Untuk itu, kita harus memperkuat perbankan di Indonesia, tapi sepenuhnya kita lebih serahkan ke Kementrian BUMN," papar dia.

Lebih lanjut dia menuturkan, konsolidasi itu perlu untuk penguatan perbankan dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) pada 2015.
(rna)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7354 seconds (0.1#10.140)