Pengusaha Properti di Surabaya Tak Terpengaruh BBM

Kamis, 27 November 2014 - 16:14 WIB
Pengusaha Properti di Surabaya Tak Terpengaruh BBM
Pengusaha Properti di Surabaya Tak Terpengaruh BBM
A A A
SURABAYA - Pengusaha properti Surabaya melakukan inovasi untuk mengembangkan bisnis perumahan. Mereka tidak terpengaruh dengan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.

Pengembangan usaha seperti dilakukan Pakuwon City dan Holland Park. Kedua developer asal Kota Pahlawan ini membuat inovasi untuk menarik konsumen mau membeli rumah, meski harga BBM dinaikkan.

Pasalnya, kenaikan BBM yang dilakukan pemerintah tidak akan memengaruhi bisnis properti tanah air.

"Pengembangan properti tanah air akan maju. Kita yakin itu, kita jual paling murah Rp4 miliar saja habis," kata Direktur Pemasaran Sutandi Purnomosidi setelah melakukan perjanjian kerja sama dengan PT Hokky Nusajaya, Kamis (27/11/2014).

Menurutnya, saat ini pengembang akan terus mencari jalan supaya usaha yang ditekuni bisa berkembang.
Mereka tidak akan mempedulikan kenaikan BBM, meski secara kenyataan akan memengaruhi biaya transportasi. Salah satu terobosan yang dijalankan adalah mendorong Hokky menanamkan investasi ke Pakuwon City.

Tak tanggung-tanggung, investasi yang ditanamkam pada tahap awal sebesar Rp80 miliar. Investasi ini akan mengalami pengembangan tahun berikutnya sebesar Rp150 miliar.

"Saya melihat prospek di Pakuwon sangat menjanjikan. Kami yakin usaha ini akan berkembang pesat," kata Direktur PT Hokky Nusajaya Amin Tandjungte.

Dalam bisnis buah ini, Amin menegaskan akan memanfaatkan produk-produk lokal. Hingga saat ini, produk lokal yang sudah dijual di Hokky sebesar 50%, sisanya 50% berasal dari luar negeri.

Toko ini, lanjut dia, merupakan yang ke-4 di Surabaya. Dalam pengembangannya, toko ini akan memiliki desain berbeda dengan toko lainnya.

Jika toko-toko lain mendesain fokus ke buah-buahan, kali ini berubah menjadi sayur mayur dengan komposisi seimbang dengan buah. "Ini akan menjadi pasar tersendiri di sini. Kami mengincar segmen premium," paparnya.

CEO PT Sunrice International Persada (Holland Park), Aditya K Njonoriswondo mengatakan, pihaknya memutuskan untuk mengembangkan usaha ke Batu, Malang.

Saat ini, pihaknya melakukan Ground Breaking Holland Park, The First 5 Star Condotel in Batu City, Malang dengan investasi sebesar Rp300 miliar.

"Nuansa yang kami buat akan teraa seperti di Belanda. Semua desain dan aksesoris mirip di negara Belanda. Ini keunggulan yang kami tonjolkan," katanya.

Aditya menuturkan, dengan pertanda pembangunan condotel seluas 2 hektar, saat ini sudah terjual sebanyak 70%.

Harga yang dipatok mulai Rp1 miliar, dengan pembeli dari Surabaya sebanyak 80%. Sedangkan sisanya aberasal dari kota-kota lain yang ingin menanamkan investasi ke Batu.

"Batu menjadi Kota Wisasta pertama di Jatim. Kami akan terus mengembangkan properti ke daerah sana terus," pungkas dia.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5722 seconds (0.1#10.140)