Kebutuhan Rumah Subsidi di Sulsel 375.000 Unit

Kamis, 18 Desember 2014 - 01:17 WIB
Kebutuhan Rumah Subsidi di Sulsel 375.000 Unit
Kebutuhan Rumah Subsidi di Sulsel 375.000 Unit
A A A
MAKASSAR - Tingkat kebutuhan rumah subsidi (backlog) masyarakat Sulawesi Selatan (Sulsel) hingga saat ini mencapai 375.000 unit.

Kebutuhan rumah tersebut diperuntukkan bagi Masyarakat Berpenghasilan (MBR) dengan pendapatan per bulan pada kisaran Rp4 juta.

Menurut Ketua DPD REI Sulsel Arief Mone, potensi pasar rumah subsidi bagi pengembang yang ingin memanfaatkan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) masih terbuka lebar.

Namun, hal tersebut sulit dipenuhi dikarenakan terkendala pada sejumlah kebijakan pemerintah pusat maupun daerah yang belum berpihak pada pengembang rumah MBR.

"Pertahunnya, kami hanya mampu memenuhi pembangunan rumah subsidi hingga 10.000 rumah, bahkan jumlah tersebut terkadang tidak capai dikarenakan aturan yang banyak menghambat," jelasnya, Rabu (17/12/2014).

Semestinya, lanjut Arief, ada kebijakan khusus bagi pengembang MBR agar mudah membangun rumah MBR mulai dari perizinan hingga pengurusan administrasi lainnya.

Dia mencontohkan, seharusnya dalam hal pengurusan IMB pengembang MBR dibebaskan, apalagi biaya membangun rumah tersebut dan keuntungan yang diperoleh pengembang sangat kecil.

Tidak bisa dipungkiri jika target rumah non subsidi jauh lebih cepat terealisasi dibandingkan rumah subsidi.

"Tahun depan, jika aturannya tetap sama maka dipastikan target pembangunan rumah MBR semakin sulit tercapai. Olehnya, diharapkan keberpihakan pemerintah atas MBR segera diwujudkan," jelas dia.

Kepala Cabang Bank BTN Makassar, Rifki Sangadji mengungkapkan, BTN masih tetap konsen di sektor pembiayaan perumahan, makanya semakin banyak produk perbankan menyasar properti, termasuk menyalurkan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) baik rumah subsidi maupun non subsidi.

"Rasio pembiayaan KPR Subsidi mencapai 95%, sisanya KPR non subsidi. Di mana, sampai saat ini dari target KPR yang direalisasikan hingga akhir tahun mencapai 2.000 rumah di Sulsel sampai November sudah dicapai 2.300 unit rumah dengan asumsi pembiayan satu unit rumahnya Rp110 juta," tutur dia.

Menurutnya, bunga yang ditawarkan sangat kompetitif sebab bunga yang disubsidi melalui FLPP dikisaran 7,25% fix selama jangka waktu kredit.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4178 seconds (0.1#10.140)