Tekanan Jual Pemodal Asing Telah Mereda

Kamis, 18 Desember 2014 - 19:00 WIB
Tekanan Jual Pemodal Asing Telah Mereda
Tekanan Jual Pemodal Asing Telah Mereda
A A A
JAKARTA - Analis PT First Asia Capital David Sutyanto mengemukakan, tekanan jual pemodal asing telah mereda setelah dua hari perdagangan keluar hingga Rp2 triliun, menyusul meningkatnya risiko pasar global yang dipicu anjloknya harga mimyak mentah dan krisis mata uang ruble Rusia.

Perhatian pasar kemarin beralih mengantisipasi hasil pertemuan FOMC Meeting, sehingga lebih banyak wait and see dan cenderung berhati-hati mengambil posisi.

"Namun, pasar optimis hasil FOMC Meeting tidak akan mempercepat kenaikan tingkat bunga AS, terlihat dari redahnya tekanan jual pemodal asing dan aksi beli selektif menyasar sejumlah saham perbankan," ujar David, Kamis (18/12/2014).

Dia melanjutkan, rupiah atas dolar AS (USD) sempat menguat 1,4% di Rp12.720 (kurs JISDOR) dari hari sebelumnya di Rp12.900.

Sementara hasil FOMC Meeting kemarin malam, sebagaimana yang diperkirakan, The Fed belum akan menaikkan tingkat bunganya dalam waktu dekat, meskipun kondisi perekonomian AS saat ini lebih kuat.

"Ini tercermin dari pernyataan The Fed: It would be patient untuk menentukan kapan kenaikan tingkat bunga AS akan dilaksanakan. Kebijakan suku bunga The Fed mendekati nol persen saat ini sudah berlangsung sejak Desember 2006," papar David.

Namun, menurut dia, The Fed menyatakan waktu kenaikan tingkat bunga AS akan semakin dekat.

Konsensus para bankers bank sentral AS, tingkat bunga Fed Funds Rate akan mencapai 1,125% akhir 2015 dan 2,5% akhir 2016.

Hasil FOMC Meeting tadi malam tersebut memicu aksi beli di Wall Street setelah terkoreksi dalam tiga hari perdagangan sebelumnya.

Bahkan, indeks DJIA dan S&P masing-masing menguat 1,69% dan 2,04% ditutup di 17356,87 dan 2012,89.

Di samping respon terhadap pernyataan Janet Yellen, kenaikan Wall Street turut dipicu rebound harga minyak mentah yang ditutup di USD56,13/barel yang memicu kenaikan harga saham sektor energi.
(dmd)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6623 seconds (0.1#10.140)