Pemerintah Dinilai Tak Jujur soal Pasokan Beras

Rabu, 04 Maret 2015 - 06:21 WIB
Pemerintah Dinilai Tak Jujur soal Pasokan Beras
Pemerintah Dinilai Tak Jujur soal Pasokan Beras
A A A
JAKARTA - Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi menilai, pemerintah tidak jujur terhadap masyarakat terkait pasokan beras. Jika pasokan yang pemerintah katakan aman, seharusnya harga tidak bergejolak seperti sekarang.

Menurutnya, hal ini menjadi salah satu faktor harga beras melambung hingga 30%. Pemerintah tidak memiliki kejujuran untuk sharing soal keadaan persediaan beras sebenarnya.

"Kalau cukup, kalau aman, seharusnya bisa stabil dong harganya. Jadi, saya meragukan bahwa pasokan beras di gudang bulog itu aman atau cukup. Saya rasa mereka (pemerintah) tidak jujur soal data pasokan beras yang cukup," ujarnya kepada Sindonews di Jakarta, Selasa (3/3/2015) malam.

Selanjutnya, kata Tulus, yang membuat harga melambung adalah peran mafia beras yang cukup gesit melambungkan harga. Dia melihat jatah beras cukup besar, namun mafianya lebih besar.

"Ya... itu tadi, mafia-mafianya siapa? Jatah beras cukup, tapi mafia berasnya lebih besar. Jadi, ada kemungkinan digelapkan oleh mafia tadi. Tangkap dong itu mafia-mafianya. Masa negara kalah dengan mafia," tandasnya.

(Baca: Rangkaian Kenaikan Harga Cekik Masyarakat Kecil)
(dmd)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.2925 seconds (0.1#10.140)