80% Keuntungan Harga Beras Dinikmati Tengkulak

Sabtu, 25 April 2015 - 23:39 WIB
80% Keuntungan Harga Beras Dinikmati Tengkulak
80% Keuntungan Harga Beras Dinikmati Tengkulak
A A A
JAKARTA - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengakui 80% keuntungan dari harga beras dan gabah dinikmati para tengkulak. Untuk itu, dia meminta Perum Bulog ambil peran dalam memangkas mata rantai tengkulak.

Hal tersebut disampaikan Mentan setelah melakukan blusukan ke penggilingan padi di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Klaten untuk mengecek harga gabah di tingkat petani saat cuaca hujan.

"Ternyata harga di sini masih rendah, masih di bawah Harga Pembelian Pemerintah (HPP) yang telah ditentukan. Ini tidak boleh dibiarkan. Kita akan bertindak cepat agar Bulog segera menyerap gabah petani mulai dari penggilingan kecil dengan harga yang menguntungkan petani," ujarnya, dalam keterangan tertulis yang diterima Sindonews, Sabtu (25/4/2015).

Saat berdialog dengan salah satu petani di lokasi penggilingan, dia mengaku mendapat keluhan terkait rendahnya HPP gabah di kalangan petani, yang tidak sebanding dengan tingginya harga beras di pasaran.

Menurutnya, hal itu terjadi disebabkan terlalu panjangnya jalur distribusi dari petani ke masyarakat. Harga gabah di tingkat petani daerah Prambanan misalnya, di kisaran Rp3.300-Rp3.500 per kilogram (kg). Sementara harga beras di kisaran Rp6.000, masih jauh dari harga pasaran di kota besar yang berkisar Rp10.000-Rp11.000 per kg.

"Anggap (harga di petani) Rp6.000, di kota Rp10.000 sampai Rp11.000, dan Rp4.000 sendiri dinikmati tengkulak. Hampir 80% mereka (tengkulak) dapat, tapi petani kita yang sehari-hari kepanasan cuma dapat 10%-20%. Untuk memutus siklus ini, Bulog harus ambil peran agar mata rantainya tidak terlalu panjang," tandas Amran.
(dmd)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3110 seconds (0.1#10.140)