Tol Solo-Ngawi-Kertosono Ditarget Beroperasi 2017

Kamis, 30 April 2015 - 22:22 WIB
Tol Solo-Ngawi-Kertosono Ditarget Beroperasi 2017
Tol Solo-Ngawi-Kertosono Ditarget Beroperasi 2017
A A A
NGAWI - PT Jasa Marga Tbk (JSMR) menargetkan pembangunan ruas tol Solo-Ngawi-Kertosono sepanjang 177,12 kilometer (km) beroperasi pada 2017. Hal ini sebagai langkah percepatan Tol Trans Jawa.

Direktur Utama Jasa Marga, Adityawarman menyatakan, proyek tol Solo-Ngawi-Kertosono ini diraih melalui proses akuisisi. Sebelumnya, dua ruas tol ini dipegang PT Thiess Contractor Indonesia atau investor dari Australia dan PT Ferino Putra.

"Saat ini, kami sah pemegang konsensi jalan tol tersebut sebesar 60% dan PT Waskita Karya melalui anak usaha PT Waskita Toll Road sebesar 40%," ungkapnya, dalam sambutan percepatan Tol Trans Jawa yang diresmikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, Jumat (30/4/2015).

Ruas tol Solo-Ngawi memiliki total panjang 90,1 km dan Ngawi-Kertosono sepanjang 87,02 km. Kedua ruas tol tersebut dioperasikan oleh PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR) dan PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT).

Tol Solo-Ngawi mempunyai nilai investasi sebesar Rp5,14 triliun dengan rinician biaya konstruksi Rp3,2 triliun dan biaya tanah Rp1,78 triliun. Sementara ruas tol Ngawi-Kertosono, nilai investasinya mencapai Rp3,83 triliun dengan biaya konstruksi sebesar Rp2,36 triliun dan biaya tanah Rp1,08 triliun. Sehingga, total investasi ruas Solo-Ngawi-Kertosono senilai Rp8,97 triliun.

"Alasan kuat akuisisi karena adanya keinginan besar dari pemerintah untuk menyelesaikan jalan tol Trans Jawa pada 2018 dan menambah 1.000 km jalan tol pada 2019," terangnya.

Atas dicanangkannya percepatan pembangunan ruas tol Solo-Ngawi dan peletakan batu pertama (groundbreaking) ruas tol Ngawi-Kertosono), Jasa Marga optimis kedua proyek jalan tol tersebut dapat selesai tepat waktu, atau tepatnya bisa beroperasi pada 2017 mendatang.

"Kami berharap penyelesaian tol kerja sama dengan Waskita Toll Road ini dapat bersamaan dengan selesainya ruas tol Bawen-Solo, Mojokerto-Kertosono dan Surabaya-Mojekerto. Sehingga, diyakini mampu mempercepat pembangunan di Jawa Tengah dan Jawa Timur," imbuhnya.

Menteri Pekerjaan Umum dan Pekerjaan Rakyat (PURR) Basuki Hadimulyono mengemukakan, selain berperan dalam perekonomian, tol tersebut juga memiliki tingkat kelayakan marginal sehingga perlu mendapatkan dukungan pemerintah untuk meningkatkan kelayakan finansial.

"Dukungan pemerintah dilaksanakan dalam bentuk pengadaan tanah di seluruh seksi, serta konstruksi sepanjang 20,9 km pada ruas Solo-Ngawi seksi Colomadu-Karanganyar dan 37,5 km pada ruas Ngawi-Kertosono seksi Saradan-Kertosono," paparnya.

Di tempat yang sama, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno menjelaskan, jarak tempu Solo-Ngawi-Kertosono yang sekarang ini membutuhkan waktu 6 jam akan menjadi 2,5 jam. Pembangunan Tol Trans Jawa yang sudah cukup lama dalam proses pembangunan perlu mendapat perhatian khusus.

"Keterlambatan pembangunan Tol Trans Jawa ini mengakibatkan percepatan pertumbuhan ekonomi menjadi tidak maksimal dan manfaat perekonomian tidak sesuai dengan harapan," tandasnya.

Baca: Jokowi Target Tol Bakauheni-Palembang Rampung 3 Tahun
(dmd)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5986 seconds (0.1#10.140)