Harga Gabah Petani Jeblok

Selasa, 12 Mei 2015 - 04:49 WIB
Harga Gabah Petani Jeblok
Harga Gabah Petani Jeblok
A A A
PASURUAN - Melambungnya harga beras di pasaran tidak dirasakan petani. Harga gabah di tingkat petani justru jeblok di bawah harga patokan pemerintah.

Harga gabah kering panen (GKP) di sejumlah sentra produksi padi di Kabupaten Pasuruan, bervariasi rata-rata Rp3.400-Rp3.500/Kg. Sementara harga patokan yang ditetapkan pemerintah sebesar Rp3.700/Kg.

Ironisnya, Bulog yang menjadi satu-satunya lembaga penyuplai beras, belum melakukan pembelian gabah petani. Tidak ada pilihan lain, petani terpaksa menjual gabah ke tengkulak meski dengan harga rendah.

"Gabah padi varian IR 64 harganya terus turun, rata-rata antara Rp3.400-Rp3.500/Kg. Harga itu sudah di bawah patokan yang ditentukan pemerintah sebesar Rp3.700/Kg," ujar Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Pasuruan, Ihwan, Senin (11/5/2015).

"Petani tidak mungkin menimbun hasil panen terlalu lama. Mereka butuh biaya untuk musim tanam berikutnya. Mereka terpaksa menjual gabah meskipun harganya tidak sesuai patokan pemerintah," lanjutnya.

Seorang petani di Desa Kenep Kecamatan Beji, Sholeh mengaku harga jual GKP bervariasi. Dia masih beruntung bisa menjual hasil panennya sebesar Rp3.700/Kg. Hal ini antara lain dipengaruhi kondisi cuaca yang terang.

"Pada daerah yang tidak turun hujan, harga jual gabah mencapai Rp3.700/Kg. Tingkat kekeringan gabah cukup bagus," ujarnya.

Adapaun luasan lahan panen padi di Kabupaten Pasuruan pada 2014 mencapai 98.000 hektare dengan total produksi sebesar 675.000 ton. Pada 2015, Pemkab Pasuruan menargetkan luasan lahan tanam panen padi meningkat menjadi 101.000 hektare dengan tingkat produktivitas 6,9 ton/hektare dan total produksi sebanyak 696.900 ton.
(dmd)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6299 seconds (0.1#10.140)