SDM Muda Korsel Bidik Peluang Pasar Indonesia
A
A
A
SEOUL - Sumber daya manusia (SDM) muda Korea Selatan (Korsel) berkembang sangat cepat. Mereka yang berusia sekitar 20 tahun adalah pasar potensial bagi bisnis Indonesia. Mereka pun membidik pasar di Tanah Air.
Perwakilan Peoplegate, Song I Park mengatakan, saat ini kerja sama antar bangsa menjadi tren baru. Adapun peoplegate adalah networking apps terkemuka di Korsel.
Menurut Song, pihaknya memiliki hasil riset pasar tentang perilaku generasi muda Korsel. Mahasiswa di sana sangat sibuk dan gemar tantangan. “Mereka terobsesi dengan satu pertanyaan: Apa spesifikasi kamu?” kata Song, Senin (11/5/2015).
Spesifikasi yang dimaksud di sini bukan soal mobil atau motor. Kata “spek” sangat terkenal di mahasiswa Korea. Maksud dari kata itu adalah sertifikasi yang mereka miliki. Ini berarti mulai dari skor tes TOEIC, rapor sekolah, dan semua hal yang akan dicantumkan di riwayat hidup jika mereka mencari pekerjaan.
Dong Ryul Kang dari Kyong Gi University, Seoul bercerita dirinya bertujuan menolong orang-orang dengan latar belakang berbeda. Pria 24 tahun ini adalah seorang pekerja keras dan berorientasi pada orang lain.
Sejak awal, dia ingin bekerja di lembaga-lembaga dunia, seperti Perserikan Bangsa-bangsa (PBB). Salah satu fokus tujuannya adalah International Development Cooperation seperti UNAI ASPIRE yang dibentuk oleh Sekjen PBB Ban Ki Moon.
UNAI ASPIRE saat ini bekerja sama dengan 1.000 organisasi pendidikan dari 60 negara. Dong Ryul Kang saat ini menjadi Wakil Presiden UNAI ASPIRE Korea. “Saya dianggap memiliki sikap yang positif dalam menghadapi masalah,” kata Dong.
“Sikap generasi muda Korea yang terbuka pada kerja sama dengan seluruh belahan dunia ini bisa jadi potensi yang penting untuk Indonesia,” kata Song.
Dia mengatakan, Peoplegate melihat peluang besar bagi perusahaan Indonesia yang bergerak di bidang Teknologi Informasi.
Song menyarankan, perusahaan Indonesia menyasar anak-anak muda Korea. Dia juga membuka peluang untuk usaha kecil menengah, seperti yang telah dilakukan Peoplegate dengan Jokersyndicate Indonesia.
“Saya senang bekerja sama dengan orang Korea karena mereka profesional dan berorientasi jangka panjang,” kata direktur sindikasi kartunis Indonesia Joker Syndicate, Tommy Thomdean.
Perwakilan Peoplegate, Song I Park mengatakan, saat ini kerja sama antar bangsa menjadi tren baru. Adapun peoplegate adalah networking apps terkemuka di Korsel.
Menurut Song, pihaknya memiliki hasil riset pasar tentang perilaku generasi muda Korsel. Mahasiswa di sana sangat sibuk dan gemar tantangan. “Mereka terobsesi dengan satu pertanyaan: Apa spesifikasi kamu?” kata Song, Senin (11/5/2015).
Spesifikasi yang dimaksud di sini bukan soal mobil atau motor. Kata “spek” sangat terkenal di mahasiswa Korea. Maksud dari kata itu adalah sertifikasi yang mereka miliki. Ini berarti mulai dari skor tes TOEIC, rapor sekolah, dan semua hal yang akan dicantumkan di riwayat hidup jika mereka mencari pekerjaan.
Dong Ryul Kang dari Kyong Gi University, Seoul bercerita dirinya bertujuan menolong orang-orang dengan latar belakang berbeda. Pria 24 tahun ini adalah seorang pekerja keras dan berorientasi pada orang lain.
Sejak awal, dia ingin bekerja di lembaga-lembaga dunia, seperti Perserikan Bangsa-bangsa (PBB). Salah satu fokus tujuannya adalah International Development Cooperation seperti UNAI ASPIRE yang dibentuk oleh Sekjen PBB Ban Ki Moon.
UNAI ASPIRE saat ini bekerja sama dengan 1.000 organisasi pendidikan dari 60 negara. Dong Ryul Kang saat ini menjadi Wakil Presiden UNAI ASPIRE Korea. “Saya dianggap memiliki sikap yang positif dalam menghadapi masalah,” kata Dong.
“Sikap generasi muda Korea yang terbuka pada kerja sama dengan seluruh belahan dunia ini bisa jadi potensi yang penting untuk Indonesia,” kata Song.
Dia mengatakan, Peoplegate melihat peluang besar bagi perusahaan Indonesia yang bergerak di bidang Teknologi Informasi.
Song menyarankan, perusahaan Indonesia menyasar anak-anak muda Korea. Dia juga membuka peluang untuk usaha kecil menengah, seperti yang telah dilakukan Peoplegate dengan Jokersyndicate Indonesia.
“Saya senang bekerja sama dengan orang Korea karena mereka profesional dan berorientasi jangka panjang,” kata direktur sindikasi kartunis Indonesia Joker Syndicate, Tommy Thomdean.
(dmd)