Mandiri Finance Tak Terpengaruh Rencana Pengetatan LTV

Selasa, 12 Mei 2015 - 18:17 WIB
Mandiri Finance Tak Terpengaruh Rencana Pengetatan LTV
Mandiri Finance Tak Terpengaruh Rencana Pengetatan LTV
A A A
JAKARTA - PT Mandiri Tunas Finance (MTF) menegaskan bahwa perseroan tidak terpengaruh dengan rencana Bank Indonesia (BI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk memperketat kebijakan loan to value (LTV) untuk sektor properti dan automotif.

Direktur MTF ‎Harjanto Tjitohardjojo mengatakan, perseroan tidak akan terpengaruh pengetatan LTV yang melarang pemberian kredit kendaraan bermotor tanpa uang muka (down payment/DP). Sebab, perseroan selama ini tidak menyasar segmen sewa guna usaha (SGU) dan hanya segmen yang distandarkan OJK.

"Enggak masalah buat kita (pengetatan LTV). Karena segmen kita bukan ‎yang SGU. Segmen kita yang sesuai OJK," ucapnya kepada Sindonews di Gedung Sindo, Jakarta, Selasa (12/5/2015).

Dia mengatakan, meskipun saat ini perseroan masih memiliki porsi pembiayaan tanpa DP, namun persentasenya sangat kecil dan tidak terlalu memengaruhi kinerja perseroan. Porsi pembiayaan tanpa DP hanya diberikan untuk pegawai dan nasabah Bank Mandiri.

"Tadi kan saya cerita, ada beberapa segmen dalam pembiayaan. Segmen pertama yang customer DP besar tapi sensitif di bunga, segmen dua yang umum seperti kita, segmen tiga yang enggak ada DP. Kita ada (kredit tanpa DP) tapi kecil sekali, untuk karyawan dan nasabah Mandiri," pungkasnya.

‎Seperti diberitakan sebelumnya, BI dan OJK berencana memperketat penyaluran kredit untuk sektor perumahan dan automotif. Pengetatan LTV ini juga berlaku untuk penyaluran kredit kendaraan bermotor.

Perbankan dilarang memberikan kredit kepada debitur yang tidak memberikan uang muka (DP) terlebih dahulu. "Kalau debitur enggak bisa bayar DP, maka dia termasuk kategori tidak layak," katanya.

Menurutnya, pengetatan LTV ini guna mencegah terjadinya gebrakan seperti yang terjadi pada 1991. Di mana saat itu perbankan begitu banyak menyalurkan pembiayaan untuk truk dan sepeda motor tanpa DP.

"Itu jadi masalah. Karena ada satu gelembung ekonomi yang terjadi koreksi dan akhirnya buat pelambatan," tandas Agus.

(Baca:Mandiri Finance Rampingkan Pembiayaan Mobil Bekas)
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7244 seconds (0.1#10.140)