Beranda
Nasional
Internasional
Metro
Daerah
Lifestyle
Sports
Ekonomi Bisnis
Teknologi
Sains
Otomotif
Edukasi
Kalam
GenSINDO
Infografis
Video
Foto
Indeks
Rupiah Awal Pekan Dibuka Memburuk
Rupiah Awal Pekan Dibuka Memburuk
A
A
A
JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada perdagangan awal pekan ini dibuka memburuk sejalan dengan berlanjutnya koreksi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
Posisi rupiah berdasarlan data Sindonews bersumber dari Limas berada di level Rp13.124/USD, terdepresiasi 13 poin dibanding penutupan Jumat (15/5/2015) di level Rp13.111/USD.
Data Yahoofinance mencatat mata uang domestik pada level Rp13.117/USD. Posisi tersebut melemah 31 poin dibanding hari sebelumnya yang berada di level Rp13.086/USD.
Posisi rupiah berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI pada level Rp13.116/USD. Posisi ini memburuk 26 poin dibanding penutupan hari sebelumnya di level Rp13.090/USD.
Nilai tukar rupiah berdasarkan data Bloomberg pada level Rp13.075/USD, namun pada pukul 10.00 WIB, berada diu Rp13.119/USD. Sementara posisi rupiah sebelumnya di level Rp13.084/USD.
Adapun USD berada di sekitar level terendah tiga bulan terhadap euro di perdagangan Asia pagi ini setelah data ekonomi Amerika Serikat (AS) yang suram didukung ekspektasi bahwa Federal Reserve tidak akan segera menaikkan suku bunga AS.
Produksi industri turun untuk bulan kelima berturut-turut pada April dan kepercayaan konsumen merosot di awal Mei. Hal ini diperkirakan membuat The Fed akan menunda menaikkan suku bunganya sampai September atau Desember 2015.
Terhadap enam mata uang utama, USD naik tipis sekitar 0,2% menjadi 93,230, setelah membukukan penurunan mingguan kelima beruntun. Itu merupakan penurunan terpanjang dalam empat tahun dan terendah dalam hampir empat bulan.
"USD masih rentan terhadap beberapa koreksi jangka pendek. Berdasarkan dengan alasan fundamental dan teknis, masih terlalu dini untuk berinvestasi di tengah tren pelemahan USD," kata Kepala strategi mata uang global di Brown Brothers Harriman Marc Chandler seperti dilansir dari Reuters.
Sementara IHSG pagi ini kembali melemah seiring dengan koreksi mayoritas bursa Asia. IHSG melamh 4,10 poin atau 0,08% ke level 5.223,00.
Posisi rupiah berdasarlan data Sindonews bersumber dari Limas berada di level Rp13.124/USD, terdepresiasi 13 poin dibanding penutupan Jumat (15/5/2015) di level Rp13.111/USD.
Data Yahoofinance mencatat mata uang domestik pada level Rp13.117/USD. Posisi tersebut melemah 31 poin dibanding hari sebelumnya yang berada di level Rp13.086/USD.
Posisi rupiah berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI pada level Rp13.116/USD. Posisi ini memburuk 26 poin dibanding penutupan hari sebelumnya di level Rp13.090/USD.
Nilai tukar rupiah berdasarkan data Bloomberg pada level Rp13.075/USD, namun pada pukul 10.00 WIB, berada diu Rp13.119/USD. Sementara posisi rupiah sebelumnya di level Rp13.084/USD.
Adapun USD berada di sekitar level terendah tiga bulan terhadap euro di perdagangan Asia pagi ini setelah data ekonomi Amerika Serikat (AS) yang suram didukung ekspektasi bahwa Federal Reserve tidak akan segera menaikkan suku bunga AS.
Produksi industri turun untuk bulan kelima berturut-turut pada April dan kepercayaan konsumen merosot di awal Mei. Hal ini diperkirakan membuat The Fed akan menunda menaikkan suku bunganya sampai September atau Desember 2015.
Terhadap enam mata uang utama, USD naik tipis sekitar 0,2% menjadi 93,230, setelah membukukan penurunan mingguan kelima beruntun. Itu merupakan penurunan terpanjang dalam empat tahun dan terendah dalam hampir empat bulan.
"USD masih rentan terhadap beberapa koreksi jangka pendek. Berdasarkan dengan alasan fundamental dan teknis, masih terlalu dini untuk berinvestasi di tengah tren pelemahan USD," kata Kepala strategi mata uang global di Brown Brothers Harriman Marc Chandler seperti dilansir dari Reuters.
Sementara IHSG pagi ini kembali melemah seiring dengan koreksi mayoritas bursa Asia. IHSG melamh 4,10 poin atau 0,08% ke level 5.223,00.
(rna)
Explore More