Ekonomi Thailand Kuartal I Tumbuh Melambat

BANGKOK - Ekonomi Thailand pada kuartal I/2015 tumbuh melambat, karena meningkatnya pengeluaran pemerintah gagal mengatasi penurunan ekspor dan melemahnya permintaan di dalam negeri.

Seperti dikuti dari Bloomberg, Senin (18/5/2015), Dewan Pembangunan Ekonomi Nasional dan Sosial Thailand mentakan, produk domestik bruto (PDB) naik 0,3% pada kuartal I dari kuartal sebelumnya.

Rata-rata perkiraan dari 17 ekonomi dalam survei Bloomberg adalah kontraksi 0,6%. PDB tumbuh 3% dari tahun sebelumnya, dibanding dengan prediksi yang mencapai 3,4%.

Badan tersebut hari ini memangkas proyeksi untuk ekspansi ekonomi dan pertumbuhan ekspor tahun ini, dan mengatakan kuartal kedua harus lebih baik dari kuartal I.

Perdana Menteri Thailand Prayuth Chan-Ocha telah memperkenalkan program pinjaman nano untuk berpenghasilan rendah dan berjanji untuk meningkatkan pengeluaran investasi untuk meningkatkan konsumsi dan melawan penjualan luar negeri yang lemah.

"Belum ada tanda-tanda pemulihan ekonomi yang kuat. Pertumbuhan akan terus lesu, karena belanja pemerintah menunjukkan tanda-tanda meningkat, sementara konsumsi, investasi dan ekspor masih sangat lemah," kata Benjarong Suwankiri, ekonom di TMB Bank Pcl di Bangkok.

Bank of Thailand tak terduga memangkas suku bunga utamanya secara berturut-turut bulan lalu untuk kedua kalinya. Parlemen akan mulai berdisukusi pekan ini pada kebijakan fiskal anggaran 2016, yang mungkin melihat proporsi tertinggi pengeluaran investasi dalam tujuh tahun.

"Ada ruang untuk pelonggaran lebih lanjut dari bank sentral jika aktivitas terus meluncur," kata Benjamin Shatil, seorang analis JPMorgan Chase & Co yang berbasis di Singapura.