Pengusaha Ajak Semua Pihak Selidiki Beras Plastik
A
A
A
JAKARTA - Ketua Persatuan Penggilingan Padi dan Pengusaha Beras Indonesia (Perpadi) Nellys Soekidi meminta semua pihak untuk menyelidiki dengan teliti isu adanya peredaran beras palsu dari plastik.
"Harus dicari dulu kebenarannya, disediliki sebetul-betulnya, karena ini menyangkut hajar hidup orang banyak. Kalau ada, itu di mana ditemukannya, belinya di mana, dapatnya dari mana. Jadi, harus ditelusuri, jangan sampai meresahkan masyarakt," katanya saat dihubungi Sindonews, Selasa (19/5/2015).
Dia mengaku sudah mendengar kabar tersebut, namun hingga saat ini belum mengetahui kebenarannya. Namun, sudah meminta kepada para pengusaha beras untuk bersama-sama menelusuri keberadaan beras palsu tersebut.
"Sepengetahuan saya katanya dari China, berarti ada importirnya. Jika benar-benar ada importinya dan memang sudah ada korban, maka sebenernya mudah untuk menelusuri hal ini. Saya prihatin atas kondisi ini jika hal tersebut benar-benar ada," jelasnya.
Pihaknya juga meminta semua pihak, baik pemerintah, masyarakat, dan pedagang mempunyai kewajiban untuk menyelidiki kasus tersebut. Jika memang ditemukan pelakunya, maka harus ditindak dengan tegas.
Sebagai pengusaha yang sudah puluhan tahun menggeluti bisnis ini, Nellys pun merasa punya tanggung jawab moral untu mencari kebenaran kabar adanya beras plastik tersebut bersama para pengusaha lainnya.
"Selaku pengusaha, kita tanggung ajwab moral untuk menyelidiki tingkat kebenarannya. Karena ini menyangkut hajat hidup orang banyak," tandas Nellys.
(Baca: Mendag Bantah Beredar Beras Palsu dari Plastik)
"Harus dicari dulu kebenarannya, disediliki sebetul-betulnya, karena ini menyangkut hajar hidup orang banyak. Kalau ada, itu di mana ditemukannya, belinya di mana, dapatnya dari mana. Jadi, harus ditelusuri, jangan sampai meresahkan masyarakt," katanya saat dihubungi Sindonews, Selasa (19/5/2015).
Dia mengaku sudah mendengar kabar tersebut, namun hingga saat ini belum mengetahui kebenarannya. Namun, sudah meminta kepada para pengusaha beras untuk bersama-sama menelusuri keberadaan beras palsu tersebut.
"Sepengetahuan saya katanya dari China, berarti ada importirnya. Jika benar-benar ada importinya dan memang sudah ada korban, maka sebenernya mudah untuk menelusuri hal ini. Saya prihatin atas kondisi ini jika hal tersebut benar-benar ada," jelasnya.
Pihaknya juga meminta semua pihak, baik pemerintah, masyarakat, dan pedagang mempunyai kewajiban untuk menyelidiki kasus tersebut. Jika memang ditemukan pelakunya, maka harus ditindak dengan tegas.
Sebagai pengusaha yang sudah puluhan tahun menggeluti bisnis ini, Nellys pun merasa punya tanggung jawab moral untu mencari kebenaran kabar adanya beras plastik tersebut bersama para pengusaha lainnya.
"Selaku pengusaha, kita tanggung ajwab moral untuk menyelidiki tingkat kebenarannya. Karena ini menyangkut hajat hidup orang banyak," tandas Nellys.
(Baca: Mendag Bantah Beredar Beras Palsu dari Plastik)
(izz)