MNC SKY Targetkan Pendapatan Tumbuh 10%
A
A
A
JAKARTA - PT MNC Sky Vision TBk (MSKY) hingga akhir tahun ini menargetkan pendapatan tumbuh 10% dari tahun lalu yang mencapai Rp3,3 triliun.
Direktur Keuangan MSKY Erwin R Andersen mengatakan, pada tahun sebelumnya pertumbuhan pendapatan tercatat sebesar 9%. ”Dari sisi earnings before interest, taxes, depreciation and amortization (EBITDA), juga mengalami kenaikan selama lima tahun ini, sudah mencapai 19%,” ujarnya seusai RUPST perseroan di Jakarta, kemarin. Wakil Direktur MSKY Yudha Wibawa menambahkan, pasar pay TV di dalam negeri diproyeksikan meningkat dua kali lipat dalam 10 tahun ke depan.
Kendati begitu, jika dibandingkan dengan pasar pay TV di Asia Pasifik, penetrasi di dalam negeri masih relatif rendah. ”Kita lihat market seperti India, penetrasi pay TVnya sudah mencapai 80%, di Indonesia baru 9%,” katanya. Namun, masih minimnya penetrasi pay TV di Indonesia juga diproyeksi akan mendorong tingginya pertumbuhan pelanggan (subscriber ) tertinggi di Asia Pasifik, hinggamencapai15% dalam lima tahun ke depan.
Sebagai catatan, pada 2014 MSKY melalui brand Indovision mencatatkan kenaikan subscriber sebesar 2,5 juta. Pangsa pasar Indovision pun masih dominan sebesar 74,6%. ”Dua tahun lalu 71%, kemudian naik menjadi 74%, jauh dibandingkan pemain kedua yang hanya memiliki market share 9,8%,” tuturnya. Pada kesempatan yang sama CEO MSKY Rudianto Tanoesoedibjo mengatakan, di tengah kompetisi pasar pay TV yang semakin ketat, keberhasilan perseroan mempertahankan pangsa pasar pun sudah terbilang baik. ”Karena kalau kita lihat, apa yang kita lakukan di waktu yang lalu, perseroan tetap tumbuh dalam situasi di mana pesaing bertambah terus,” katanya.
Rudy menjelaskan, saat ini perseroan sudah memiliki layanan over the top (OTT), di mana program pay TV milik perseroan dapat dinikmati melalui mobile device. ”Program kita bisa ditonton melalui mobile device dan ini memiliki sistem time shift, artinya bisa melihat tayangan yang sudah tayang pada tujuh hari yang lalu,” ujarnya.
Fitur ini dapat dinikmati oleh seluruh pelanggan Indovision tanpa harus membayar biaya tambahan. Rudy menegaskan, hal ini merupakan salah satu faktor unggulan pembeda yang hanya dimiliki MSKY. Perseroan juga tengah meningkatkan sistem kompresi untuk menambah keunggulan komparatif produknya.
”Dengan meningkatkan sistem kompresi, yang tadinya dalam format mpeg4 kita masuk dalam mpeg5, artinya makin banyak channel yang bisa ditawarkan. Mungkin dalam periode empat hingga lima bulan ke depan kita akan memiliki sistem kompresi baru,” katanya.
Arsy ani
Direktur Keuangan MSKY Erwin R Andersen mengatakan, pada tahun sebelumnya pertumbuhan pendapatan tercatat sebesar 9%. ”Dari sisi earnings before interest, taxes, depreciation and amortization (EBITDA), juga mengalami kenaikan selama lima tahun ini, sudah mencapai 19%,” ujarnya seusai RUPST perseroan di Jakarta, kemarin. Wakil Direktur MSKY Yudha Wibawa menambahkan, pasar pay TV di dalam negeri diproyeksikan meningkat dua kali lipat dalam 10 tahun ke depan.
Kendati begitu, jika dibandingkan dengan pasar pay TV di Asia Pasifik, penetrasi di dalam negeri masih relatif rendah. ”Kita lihat market seperti India, penetrasi pay TVnya sudah mencapai 80%, di Indonesia baru 9%,” katanya. Namun, masih minimnya penetrasi pay TV di Indonesia juga diproyeksi akan mendorong tingginya pertumbuhan pelanggan (subscriber ) tertinggi di Asia Pasifik, hinggamencapai15% dalam lima tahun ke depan.
Sebagai catatan, pada 2014 MSKY melalui brand Indovision mencatatkan kenaikan subscriber sebesar 2,5 juta. Pangsa pasar Indovision pun masih dominan sebesar 74,6%. ”Dua tahun lalu 71%, kemudian naik menjadi 74%, jauh dibandingkan pemain kedua yang hanya memiliki market share 9,8%,” tuturnya. Pada kesempatan yang sama CEO MSKY Rudianto Tanoesoedibjo mengatakan, di tengah kompetisi pasar pay TV yang semakin ketat, keberhasilan perseroan mempertahankan pangsa pasar pun sudah terbilang baik. ”Karena kalau kita lihat, apa yang kita lakukan di waktu yang lalu, perseroan tetap tumbuh dalam situasi di mana pesaing bertambah terus,” katanya.
Rudy menjelaskan, saat ini perseroan sudah memiliki layanan over the top (OTT), di mana program pay TV milik perseroan dapat dinikmati melalui mobile device. ”Program kita bisa ditonton melalui mobile device dan ini memiliki sistem time shift, artinya bisa melihat tayangan yang sudah tayang pada tujuh hari yang lalu,” ujarnya.
Fitur ini dapat dinikmati oleh seluruh pelanggan Indovision tanpa harus membayar biaya tambahan. Rudy menegaskan, hal ini merupakan salah satu faktor unggulan pembeda yang hanya dimiliki MSKY. Perseroan juga tengah meningkatkan sistem kompresi untuk menambah keunggulan komparatif produknya.
”Dengan meningkatkan sistem kompresi, yang tadinya dalam format mpeg4 kita masuk dalam mpeg5, artinya makin banyak channel yang bisa ditawarkan. Mungkin dalam periode empat hingga lima bulan ke depan kita akan memiliki sistem kompresi baru,” katanya.
Arsy ani
(ars)