APRIL Realisasikan Investasi Rp4 Triliun

Sabtu, 23 Mei 2015 - 11:08 WIB
APRIL Realisasikan Investasi...
APRIL Realisasikan Investasi Rp4 Triliun
A A A
PELALAWAN - APRIL Group, produsen pulp and paper nasional, merealisasikan investasi Rp4 triliun dengan membangun paper machine (PM) 3 senilai Rp4 triliun. Fasilitas tersebut diharapkan beroperasi September 2016.

Dengan pembangunan PM 3 tersebut menjadikan APRIL Group sebagai perusahaan kertas nasional pertama yang mampu memproduksi kertas dengan kecepatan 1,4 kilometer (km) per menit.

”Investasi fasilitas pabrik kertas ketiga yang diumumkan hari ini meningkatkan kemampuan kami memenuhi kenaikan permintaan pasar global,” ujar Managing Director APRIL Group Indonesia Operation Tony Wenas di sela-sela groundbreaking pembangunan pabrik baru APRIL Group di Pangkalan Kerinci, Pelalawan, Riau, kemarin.

Menurut Tony, fasilitas pabrik kertas ketiga tersebut akan menggunakan 100% bahan baku dari hutan tanaman industri (HTI). Pabrik baru itu akan meningkatkan kapasitas produksi perseroan dari 820.000 ton menjadi 1.150.000 ton per tahun. Menurut Tony, investasi ini termasuk penerapan teknologi baru yang membuat diversifikasi produk baru sesuai permintaan konsumen terhadap produk kertas digital bernilai tinggi Harapannya, dengan beroperasinya pabrik yang ketiga tersebut, akan meningkatkan devisa ekspor senilai Rp30 triliun hingga Rp35 triliun.

Di tempat yang sama, Menteri Perindustrian Saleh Husin mengatakan, investasi ini sejalan dengan kebijakan pemerintah mendorong industri bernilai tambah yang berorientasi ekspor. Kendati demikian, Saleh meminta manajemen APRIL Group bisa meningkatkan ekspor hingga senilai Rp40 triliun.

”Sejauh ini, dari informasi manajemen perusahaan, ekspor mereka sekitar Rp28 triliun. Dengan ekspansi berupa pembangunan PM 3, mereka berharap naik jadi sekitar Rp30- 35triliun. Tapi, saya tantangagar lebih tinggi lagi menjadi Rp40 triliun,” tukas Saleh Husin.

Menurut Saleh, desakan tersebut bukan sekadar permintaan tanpa memberi fasilitas bagi perusahaan tersebut. Kementerian Perindustrian juga menegaskan pemberian fasilitas fiskal berupa tax allowance kepada APRIL Group. ”Saya memang minta ekspor digenjot, tapi juga diiringi memberi tax allowance.” katanya.

Saleh optimistis permintaan ekspor meningkat menjadi Rp40 triliun itu bisa terealisasi mengingat ada kombinasi kematangan perusahaan, teknologi tinggi, dan kemampuan manajemen yang dikelola orang-orang muda di grup usaha ini. ”Saya yakin target ekspor Rp40 triliun dapat tercapai,” kata dia.

Menurut Saleh, peningkatan nilai ekspor bakal membantu neraca perdagangan nasional, memperluas lapangan kerja, dan menciptakan nilai tambah yang lebih baik. Selain itu, produktivitas yang dipacu juga dapat meningkatkan aktivitas ekonomi di daerah lokasi APRIL Group di Pelalawan, Riau.

Saleh juga memberikan apresiasi kepada PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) yang telah memberikan multiplier effect luas dengan berkontribusi menciptakan lapangan kerja kepada lebih dari 5.000 orang untuk tenaga kerja langsung dan sebanyak 90.000 orang untuk tenaga kerja tidak langsung. Indonesia merupakan salah satu produsen pulp dan kertas terkemuka di dunia.

Industri pulp menempati peringkat kesembilan dan industri kertas di posisi keenam. Di tingkat Asia menempati peringkat ketiga untuk industri pulp dan kertas nasional. Karena itu, Kementerian Perindustrian terus melakukan pengembanganindustri pulp dan kertas nasional agar dapat terus berdaya saing dalam menghadapi perdagangan bebas.

Hal tersebut sesuai tujuan pembangunan sektor industri dengan memantapkan struktur industri yang menghasilkan produk bernilai tambah tinggi, berdaya saing global, dan berwawasan lingkungan. ”Diharapkan sektor industri, khususnya industri pulp dan kertas yang mempunyai keunggulan kompetitif dapat lebih berperan dalam menggerakkan pembangunan nasional,” tegas Saleh Husin.

Karena itu, diperlukan penerapan standar industri yang menitikberatkan pada upaya efisiensi bahan baku, air dan energi, diversifikasi energi, ecodesign dan teknologi rendah karbon dengan sasaran peningkatan produktivitas dan minimalisasi limbah. Pada saat ini kapasitas terpasang industri pulp dan kertas nasional masing-masing sebesar 7,93 juta ton/tahun untuk pulp dan 12,98 juta ton/tahun untuk kertas dengan realisasi produksi 6,4 juta ton/tahun pulp dan 10,4 ton/tahun kertas.

Sementara itu, kinerja ekspor pulp dan kertas masingmasing sebesar 3,50 juta ton pulp dengan nilai sebesar USD1,72 miliar dan 4,35 juta ton kertas dengan nilai sebesar USD3,75 miliar. Sedangkan impor pulp dan kertas masingmasing sebesar 1,62 juta ton pulp dengan nilai sebesar USD1,27 miliar dan 0,72 juta ton kertas dengan nilai sebesar USD1,36 miliar.

Sudarsono
(ftr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.0577 seconds (0.1#10.140)