BKPM Bakal Roadshow ke Tiga Kota di Jepang
A
A
A
JAKARTA - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) direncanakan akan melakukan roadshow di tiga kota di Jepang, yaitu Osaka, Tokyo dan Nagoya pada 25-29 Mei 2015.Kepala BKPM Franky Sibarani mengatakan, roadshow tersebut bertujuan untuk menindaklanjuti berbagai minat investasi yang sudah dinyatakan oleh Jepang, serta menjaring minat baru investor Jepang menanamkan modalnya di Indonesia.Dia mengungkapkan, tindak lanjut atas berbagai minat investasi Jepang cukup penting mengingat posisinya sebagai salah satu mitra utama Indonesia di bidang investasi. Serta sejalan dengan upaya pemerintah mendorong investasi sebagai penopang pertumbuhan ekonomi.
"Jepang potensial untuk mendukung program peningkatan investasi, mengingat selama ini rasio investasi Jepang cukup tinggi hingga 65%. Artinya komitmen Jepang merealisasikan minat yang sudah disampaikan cukup tinggi. Ini yang perlu dikawal," jelas Franky dalam siaran pers, Sabtu (23/5/2015).
Menurut data BKPM, minat investasi Jepang yang sedang dikawal oleh tim pemasaran investasi BKPM untuk segera memasuki tahap pengajuan izin prinsip sebesar USD10,89 miliar atau Rp142,6 triliun (kurs Rp13.100/USD) dari sektor kelistrikan, industri padat karya, hilirisasi pertanian, maritim, substitusi impor dan infrastruktur. Sementara minat investasi yang sudah mengajukan izin ke BKPM dan segera didorong realisasi sebesar USD4,9 miliar dan Rp38,01 triliun.
Menurutnya, jumlah tersebut termasuk minat yang disampaikan saat kunjungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Jepang pada Maret lalu.Dalam roadshow sepekan di Jepang, Franky dijadwalkan akan berbicara di tiga forum bisnis. Masing-masing untuk industri elektronik, industri perkapalan, industri kimia, serta industri kendaraan bermotor dan komponen. Kepala BKPM juga direncanakan melakukan one on one meeting dengan 20 perusahaan yang sudah mengajukan izin investasi ke BKPM dan pertemuan dengan organisasi ekonomi.
"Jepang potensial untuk mendukung program peningkatan investasi, mengingat selama ini rasio investasi Jepang cukup tinggi hingga 65%. Artinya komitmen Jepang merealisasikan minat yang sudah disampaikan cukup tinggi. Ini yang perlu dikawal," jelas Franky dalam siaran pers, Sabtu (23/5/2015).
Menurut data BKPM, minat investasi Jepang yang sedang dikawal oleh tim pemasaran investasi BKPM untuk segera memasuki tahap pengajuan izin prinsip sebesar USD10,89 miliar atau Rp142,6 triliun (kurs Rp13.100/USD) dari sektor kelistrikan, industri padat karya, hilirisasi pertanian, maritim, substitusi impor dan infrastruktur. Sementara minat investasi yang sudah mengajukan izin ke BKPM dan segera didorong realisasi sebesar USD4,9 miliar dan Rp38,01 triliun.
Menurutnya, jumlah tersebut termasuk minat yang disampaikan saat kunjungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Jepang pada Maret lalu.Dalam roadshow sepekan di Jepang, Franky dijadwalkan akan berbicara di tiga forum bisnis. Masing-masing untuk industri elektronik, industri perkapalan, industri kimia, serta industri kendaraan bermotor dan komponen. Kepala BKPM juga direncanakan melakukan one on one meeting dengan 20 perusahaan yang sudah mengajukan izin investasi ke BKPM dan pertemuan dengan organisasi ekonomi.
(izz)