Ekonomi Australia Tumbuh 0,9%
A
A
A
SYDNEY - Ekonomi Australia tumbuh 0,9% pada kuartal I/2015 saat ekspor dan belanja konsumen mendorong pertumbuhan.
Kondisi terbaru itu meyakinkan pemerintah untuk mempertahankan suku bunga setelah dua kali pemangkasan tahun ini. ”Data pertumbuhan ekonomi itu melebihi proyeksi analis yang hanya sebesar 0,7%, dengan tingkat pertumbuhan tahunan menjadi 2,3%,” ungkap data Biro Statistik Australia (ABS), dikutip kantor berita AFP. Pertumbuhan per kuartal itu naik dari 0,5% pada periode Oktober-Desember tahun lalu dan 0,3% pada kuartal Juli-September.
Meski demikian, pertumbuhan year on year (yoy) melemah dari 2,5% pada kuartal IV/2014. ”Ini bagus, hasil solid,” papar Menteri Keuangan Australia Joe Hockey yang menambahkan, pertumbuhan memiliki basis yang luas. ”Ekspor terus mendukung ekonomi kita, tumbuh hingga 5% dan ini hasil per kuartal terkuat dalam 15 tahun. Ada pertumbuhan di berbagai bidang seperti pariwisata, pendidikan, dan jasa profesional.”
Dolar Australia naik terhadap dolar Amerika Serikat (AS) setelah data itu dirilis, menjadi USD78,06 sen. Data ini muncul sehari setelah Bank Sentral Australia (Reserve Bank of Australia/ RBA) mempertahankan suku bunga tetap di rekor terendah 2% setelah pemangkasan 50 basis poin hingga saat ini pada 2015. ”Ini angka bagus tapi ini bukan permainan pengubah bagi kita atau RBA,” papar ekonom JP Morgan, Tom Kennedy.
”Ini hanya bukti lain bahwa ekonomi Australia sekarang tergantung pada ekspor tapi pertumbuhan pulih setelah sangat lemah pada 2014. Kami pikir tahun ini akan lebih baik dan kami pikir tahun depan menjadi lebih baik lagi.”
Ekonomi Australia mulai beralih dari sektor pertambangan sebagai penggerak pertumbuhan menuju level ekspor, sesuai data yang ada sekarang. Meski demikian, langkah menuju pertumbuhan yang mengandalkan non-sumber daya alam masih rentan karena sejumlah industri belum mengisi kekosongan yang ditinggalkan sektor pertambangan. Ekspor menambah 1,1% poin terhadap pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) pada kuartal I/2015 setelah peningkatan 5%. Belanja rumah tangga naik 0,5% hingga berkontribusi 0,3% poin pada PDB.
Konstruksi non-hunian turun paling besar, mencapai 4,9% selama periode Januari-Maret, mengurangi 0,4% poin dari PDB. Meskipun data itu kuat, sisi pendapatan ekonomi tetap lemah. Nominal PDB, yang tidak disesuaikan untuk inflasi, naik 0,4% pada kuartal itu pada tingkat tahunan 1,2%.
Pendapatan nasional bersih riil yang mengukur pendapatan nasional dan menjadi faktor dalam perdagangan, naik 0,2% kuartal per kuartal menjadi 0,2% lebih rendah untuk tahun ini. Data yang lemah ini mencerminkan penurunan perdagangan, rasio yang mengukur harga ekspor pada harga impor, saat harga komoditas turun dan melemahkan perekonomian.
RBA memperingatkan ekonomi terus tumbuh dibawah tren dan tampaknya beroperasi dengan tingkat kapasitas cadangan untuk beberapa waktu. Adapun, tren pertumbuhan tahunan diperkirakan sekitar 3%.
Syarifudin
Kondisi terbaru itu meyakinkan pemerintah untuk mempertahankan suku bunga setelah dua kali pemangkasan tahun ini. ”Data pertumbuhan ekonomi itu melebihi proyeksi analis yang hanya sebesar 0,7%, dengan tingkat pertumbuhan tahunan menjadi 2,3%,” ungkap data Biro Statistik Australia (ABS), dikutip kantor berita AFP. Pertumbuhan per kuartal itu naik dari 0,5% pada periode Oktober-Desember tahun lalu dan 0,3% pada kuartal Juli-September.
Meski demikian, pertumbuhan year on year (yoy) melemah dari 2,5% pada kuartal IV/2014. ”Ini bagus, hasil solid,” papar Menteri Keuangan Australia Joe Hockey yang menambahkan, pertumbuhan memiliki basis yang luas. ”Ekspor terus mendukung ekonomi kita, tumbuh hingga 5% dan ini hasil per kuartal terkuat dalam 15 tahun. Ada pertumbuhan di berbagai bidang seperti pariwisata, pendidikan, dan jasa profesional.”
Dolar Australia naik terhadap dolar Amerika Serikat (AS) setelah data itu dirilis, menjadi USD78,06 sen. Data ini muncul sehari setelah Bank Sentral Australia (Reserve Bank of Australia/ RBA) mempertahankan suku bunga tetap di rekor terendah 2% setelah pemangkasan 50 basis poin hingga saat ini pada 2015. ”Ini angka bagus tapi ini bukan permainan pengubah bagi kita atau RBA,” papar ekonom JP Morgan, Tom Kennedy.
”Ini hanya bukti lain bahwa ekonomi Australia sekarang tergantung pada ekspor tapi pertumbuhan pulih setelah sangat lemah pada 2014. Kami pikir tahun ini akan lebih baik dan kami pikir tahun depan menjadi lebih baik lagi.”
Ekonomi Australia mulai beralih dari sektor pertambangan sebagai penggerak pertumbuhan menuju level ekspor, sesuai data yang ada sekarang. Meski demikian, langkah menuju pertumbuhan yang mengandalkan non-sumber daya alam masih rentan karena sejumlah industri belum mengisi kekosongan yang ditinggalkan sektor pertambangan. Ekspor menambah 1,1% poin terhadap pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) pada kuartal I/2015 setelah peningkatan 5%. Belanja rumah tangga naik 0,5% hingga berkontribusi 0,3% poin pada PDB.
Konstruksi non-hunian turun paling besar, mencapai 4,9% selama periode Januari-Maret, mengurangi 0,4% poin dari PDB. Meskipun data itu kuat, sisi pendapatan ekonomi tetap lemah. Nominal PDB, yang tidak disesuaikan untuk inflasi, naik 0,4% pada kuartal itu pada tingkat tahunan 1,2%.
Pendapatan nasional bersih riil yang mengukur pendapatan nasional dan menjadi faktor dalam perdagangan, naik 0,2% kuartal per kuartal menjadi 0,2% lebih rendah untuk tahun ini. Data yang lemah ini mencerminkan penurunan perdagangan, rasio yang mengukur harga ekspor pada harga impor, saat harga komoditas turun dan melemahkan perekonomian.
RBA memperingatkan ekonomi terus tumbuh dibawah tren dan tampaknya beroperasi dengan tingkat kapasitas cadangan untuk beberapa waktu. Adapun, tren pertumbuhan tahunan diperkirakan sekitar 3%.
Syarifudin
(ftr)