IHSG Diprediksi pada Kisaran 5.065-5.120
IHSG Diprediksi pada Kisaran 5.065-5.120
A
A
A
JAKARTA - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini diprediksi akan bergerak pada kisaran 5.065-5.120.
"IHSG masih akan bergerak mixed dengan kecenderungan kembali tertekan," kata analis Reliance Securities Lanjar Nafi, Jumat (5/6/2015).
Dia menjelaskan, sentimen yang akan memengaruhi laju IHSG di akhir pekan, di antaranya indeks leading ekonomi dan kepercayaan di Jepang, PDB di Eropa dan nonfarm payroll di Amerika Serikat (AS).
Adapun saham-saham sudah cukup rendah yang dapat diperhatikan, di antaranya ASII, BBCA, BBRI, BMRI, SMRA, dan ADHI.
Sementara IHSG kemarin ditutup kembali terkoreksi di awali dengan terdepresiasinya mata uang rupiah terhadap Dolar AS (USD) serta aksi jual investor asing yang tak kunjung reda.
Meskipun survei tingkat kepercayaan konsumen meningkat pada bulan Mei 2015 menjadi 112,8, konsumen memperkirakan tekanan inflasi seluruh kelompok komoditas, transportasi, komunikasi dan jasa keuangan akan menurun pada Agustus 2015.
"Namun sentimen positif tersebut terhapus oleh pelemahan nilai tukar rupiah, sehingga investor asing kembali mencatatkan net sell sebesar Rp385,15 miliar," pungkasnya.
"IHSG masih akan bergerak mixed dengan kecenderungan kembali tertekan," kata analis Reliance Securities Lanjar Nafi, Jumat (5/6/2015).
Dia menjelaskan, sentimen yang akan memengaruhi laju IHSG di akhir pekan, di antaranya indeks leading ekonomi dan kepercayaan di Jepang, PDB di Eropa dan nonfarm payroll di Amerika Serikat (AS).
Adapun saham-saham sudah cukup rendah yang dapat diperhatikan, di antaranya ASII, BBCA, BBRI, BMRI, SMRA, dan ADHI.
Sementara IHSG kemarin ditutup kembali terkoreksi di awali dengan terdepresiasinya mata uang rupiah terhadap Dolar AS (USD) serta aksi jual investor asing yang tak kunjung reda.
Meskipun survei tingkat kepercayaan konsumen meningkat pada bulan Mei 2015 menjadi 112,8, konsumen memperkirakan tekanan inflasi seluruh kelompok komoditas, transportasi, komunikasi dan jasa keuangan akan menurun pada Agustus 2015.
"Namun sentimen positif tersebut terhapus oleh pelemahan nilai tukar rupiah, sehingga investor asing kembali mencatatkan net sell sebesar Rp385,15 miliar," pungkasnya.
(rna)
Explore More