MNC Life Siap Ekspansi Sasar Nasabah Kelas Atas
A
A
A
JAKARTA - PT MNC Life siap melakukan ekspansi menyasar nasabah kelas atas atau high net-worth individuals (HNWI). Untuk itu, perseroan akan memperkuat produk investasi dan jaringan IT untuk dapat menjaring individu berpenghasilan tinggi.
Direktur Utama MNC Life, Patricia Rolla Bawata mengemukakan, pihaknya telah menyiapkan produk education plan untuk memperkuat produk yang ditawarkan. Diharapkan produk yang telah dimodifikasi ini bisa diluncurkan akhir tahun nanti. Selain itu, juga terdapat beberapa produk lainnya yang disiapkan, seperti annuity insurance, asuransi pensiun, dan produk asuransi syariah.
"Kita akan perkuat back office dan sistem IT. Lalu, tambah akuisisi dua asuransi menengah. Kami akan semakin kuat lagi," ujar Patricia, usai wisuda program International Certified Wealth Manager (ICWM) di Jakarta, Selasa (9/6/2015).
Dia mengatakan, pihaknya telah memperkuat SDM dengan mengembangkan 23 manajer senior dalam program ICWM. Melalui pelatihan tersebut para karyawan dapat termotivasi untuk berinovasi lebih baik dalam berkompetisi. Bahkan, dia berencana akan memperbanyak reselling produk setelah rencana akuisisi terwujud.
"Kita siap berikan pelayanan yang komprehensif kepada nasabah. Nanti setelah akuisisi kita akan maksimalkan basis nasabah mereka dengan reselling produk. Sekarang masih penjajakan lewat konsultan," jelasnya.
Sebelumnya, dia mengatakan, perusahaan siap menambah dua unit bisnis baru tahun ini, yaitu syariah dan Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK). Perseroan sedang menunggu induk usaha untuk proses akuisisi dua perusahaan demi pengembangan anorganik.
Perseroan optimistis rencana akuisisi tersebut selesai pada akhir tahun nanti. "Kami yakin dengan pertumbuhan organik dan anorganik, MNC Group terus berkembang pesat dan berkomitmen. Akuisisi ini bagian rencana holding dengan konsultan aktuaris yang sedang menyiapkannya," jelas Patricia.
Dia mengatakan saat ini sejumlah izin yang diperlukan sudah diproses untuk disampaikan ke regulator. Harapannya pada akhir tahun ini, DPLK MNC Life sudah bisa beroperasi atau paling lambat di awal 2016. "Bisnis DPLK sangat cocok dengan karakter asuransi jiwa. Sehingga kami siap mengelola dana yang bersifat jangka panjang," ujarnya.
Sales Director MNC Life, Febriyani S Yahya menambahkan, pihaknya ingin mengejar porsi nasabah HNWI dalam tiga tahun ke depan. Potensi nasabah di Indonesia tercatat hampir 50 juta yang termasuk bankable. Sekitar 8 juta termasuk golongan dengan kekayaan Rp10 miliar ke atas yang disebut klien. Para klien ini ingin hidup dengan standar yang sama saat pensiun nanti. Ini kesempatan bagi perseroan yang ingin memperluas segmen nasabah.
"Kami ingin nasabah HNWI dapat mencapai 1% dari potensi 8 juta di Indonesia. Kami unggul untuk proteksi, baik di harta dan jiwa. Saat ini masih kurang 1%," ujar Febriyani.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal CWMA Desi Armadiani mengatakan, populasi nasabah High Ultra Individuals mencapai 750 orang dengan aset USD150 juta. Jumlah tersebut berarti butuh SDM wealth manager yang kompeten di bidangnya. Nasabah HNWI juga terus bertumbuh. Pertumbuhan ini akan terus terjadi mengingat ekonomi nasional turut mendorong peningkatan kelas ekonomi masyarakat.
Hal ini, lanjut Desi, membuat layanan wealth management sangat dibutuhkan dengan tujuan melindungi, menjaga aset, mengumpulkan dan mengembangkan kekayaan, serta mewariskan dan menghadapi masa krisis.
"Pertumbuhan kelas high networth individual terus meningkat signifikan dan membutuhkan layanan yang prima. Ini menjadi tantangan perbankan dan praktisi wealth management untuk menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) tahun depan," tandasnya.
Direktur Utama MNC Life, Patricia Rolla Bawata mengemukakan, pihaknya telah menyiapkan produk education plan untuk memperkuat produk yang ditawarkan. Diharapkan produk yang telah dimodifikasi ini bisa diluncurkan akhir tahun nanti. Selain itu, juga terdapat beberapa produk lainnya yang disiapkan, seperti annuity insurance, asuransi pensiun, dan produk asuransi syariah.
"Kita akan perkuat back office dan sistem IT. Lalu, tambah akuisisi dua asuransi menengah. Kami akan semakin kuat lagi," ujar Patricia, usai wisuda program International Certified Wealth Manager (ICWM) di Jakarta, Selasa (9/6/2015).
Dia mengatakan, pihaknya telah memperkuat SDM dengan mengembangkan 23 manajer senior dalam program ICWM. Melalui pelatihan tersebut para karyawan dapat termotivasi untuk berinovasi lebih baik dalam berkompetisi. Bahkan, dia berencana akan memperbanyak reselling produk setelah rencana akuisisi terwujud.
"Kita siap berikan pelayanan yang komprehensif kepada nasabah. Nanti setelah akuisisi kita akan maksimalkan basis nasabah mereka dengan reselling produk. Sekarang masih penjajakan lewat konsultan," jelasnya.
Sebelumnya, dia mengatakan, perusahaan siap menambah dua unit bisnis baru tahun ini, yaitu syariah dan Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK). Perseroan sedang menunggu induk usaha untuk proses akuisisi dua perusahaan demi pengembangan anorganik.
Perseroan optimistis rencana akuisisi tersebut selesai pada akhir tahun nanti. "Kami yakin dengan pertumbuhan organik dan anorganik, MNC Group terus berkembang pesat dan berkomitmen. Akuisisi ini bagian rencana holding dengan konsultan aktuaris yang sedang menyiapkannya," jelas Patricia.
Dia mengatakan saat ini sejumlah izin yang diperlukan sudah diproses untuk disampaikan ke regulator. Harapannya pada akhir tahun ini, DPLK MNC Life sudah bisa beroperasi atau paling lambat di awal 2016. "Bisnis DPLK sangat cocok dengan karakter asuransi jiwa. Sehingga kami siap mengelola dana yang bersifat jangka panjang," ujarnya.
Sales Director MNC Life, Febriyani S Yahya menambahkan, pihaknya ingin mengejar porsi nasabah HNWI dalam tiga tahun ke depan. Potensi nasabah di Indonesia tercatat hampir 50 juta yang termasuk bankable. Sekitar 8 juta termasuk golongan dengan kekayaan Rp10 miliar ke atas yang disebut klien. Para klien ini ingin hidup dengan standar yang sama saat pensiun nanti. Ini kesempatan bagi perseroan yang ingin memperluas segmen nasabah.
"Kami ingin nasabah HNWI dapat mencapai 1% dari potensi 8 juta di Indonesia. Kami unggul untuk proteksi, baik di harta dan jiwa. Saat ini masih kurang 1%," ujar Febriyani.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal CWMA Desi Armadiani mengatakan, populasi nasabah High Ultra Individuals mencapai 750 orang dengan aset USD150 juta. Jumlah tersebut berarti butuh SDM wealth manager yang kompeten di bidangnya. Nasabah HNWI juga terus bertumbuh. Pertumbuhan ini akan terus terjadi mengingat ekonomi nasional turut mendorong peningkatan kelas ekonomi masyarakat.
Hal ini, lanjut Desi, membuat layanan wealth management sangat dibutuhkan dengan tujuan melindungi, menjaga aset, mengumpulkan dan mengembangkan kekayaan, serta mewariskan dan menghadapi masa krisis.
"Pertumbuhan kelas high networth individual terus meningkat signifikan dan membutuhkan layanan yang prima. Ini menjadi tantangan perbankan dan praktisi wealth management untuk menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) tahun depan," tandasnya.
(dmd)