Kawasan Industri Jateng Diklaim Bukan Lahan Pemukiman
A
A
A
SOLO - Kepala Badan Penanaman Modal Daerah Provinsi Jawa Tengah Jarwanto menegaskan, beberapa kawasan industri di Jabodetabek, Jateng dan daerah lain yang mendapat ancaman digeser, memang untuk industri, atau bukan lahan pemukiman penduduk.
"Lahannya itu dulu memang lahan untuk izin usaha. Pada zaman itu ya, jadi bukan lahan pemukiman. Seharusnya bisa dibiarkan saja jadi kawasan industri," kata Jarwanto di Solo, Jumat (12/6/2015).
Seiring berjalannya waktu, lanjut dia, pertumbuhan masyarakat semakin banyak dan mereka membutuhkan tempat bermukim seperti bangunan rumah. "Masyarakat sekarang makin berkembang, pasti lahan menjadi kebutuhan masyarakat," ujar dia.
Deputi Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal Badan Koordinisi Penanaman Modal (BKPM) Azhar Lubis menyatakan, kebanyakan saat dulu industri tumbuh jauh dari pemukiman, sehingga bisa leluasa bekerja.
Menurutnya, masyarakat terus terus berkembang. Seperti Pabrik Semen Merah Putih di Bayah, Banten yang saat ini jauh dari pemukiman. Namun, lim atahun mendatang, masyarakat berkembang dan menginginkan pemukiman.
"Nah, itu bisa kayak gitu juga, karena mau bikin pemukiman harus pindah industrinya. Ini nanti yang akan dibicarakan di tingkat nasional," pungkas Azhar.
"Lahannya itu dulu memang lahan untuk izin usaha. Pada zaman itu ya, jadi bukan lahan pemukiman. Seharusnya bisa dibiarkan saja jadi kawasan industri," kata Jarwanto di Solo, Jumat (12/6/2015).
Seiring berjalannya waktu, lanjut dia, pertumbuhan masyarakat semakin banyak dan mereka membutuhkan tempat bermukim seperti bangunan rumah. "Masyarakat sekarang makin berkembang, pasti lahan menjadi kebutuhan masyarakat," ujar dia.
Deputi Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal Badan Koordinisi Penanaman Modal (BKPM) Azhar Lubis menyatakan, kebanyakan saat dulu industri tumbuh jauh dari pemukiman, sehingga bisa leluasa bekerja.
Menurutnya, masyarakat terus terus berkembang. Seperti Pabrik Semen Merah Putih di Bayah, Banten yang saat ini jauh dari pemukiman. Namun, lim atahun mendatang, masyarakat berkembang dan menginginkan pemukiman.
"Nah, itu bisa kayak gitu juga, karena mau bikin pemukiman harus pindah industrinya. Ini nanti yang akan dibicarakan di tingkat nasional," pungkas Azhar.
(izz)