OJK Berharap Investor Domestik Serap Saham IPO
A
A
A
JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berharap investor domestik dapat menyerap saham-saham yang diterbitkan melalui initial public offering (IPO). Hal ini agar mampu mendukung percepatan dalam mengimbangi dominasi asing di pasar modal domestik.
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK, Nurhaida menjelaskan, saat emiten melakukan penawaran umum perdana atau terbatas, diharapkan banyak diserap investor domestik.
"Pada tahun ini banyak perusahaan yang bergerak di sektor properti melakukan IPO. Investor domestik diharapkan bisa memanfaatkan kondisi ini, terkait dengan upaya pengembangan infrastruktur oleh pemerintah," ujarnya, dalam acara penganugerahan MNC Business Awards di Hotel Kempinski, Jakarta, Jumat (12/6/2015).
Nurhaida mengatakan, iklim investasi di Indonesia perlu didorong, sehingga jumlah investor dapat meningkat. Saat ini, kepemilikan asing tetap tinggi sebesar 64%. "Ini perlu diimbangi oleh investor domestik," jelas Nurhaida.
Dia menambahkan, saat ini pihaknya sedang fokus melakukan edukasi investasi di pasar modal. OJK sudah melakukan edukasi kepada investor domestik supaya menjadi penyeimbang asing di Indonesia.
"Berdasarkan survei terkini yang dilakukan OJK terhadap 8.000 responden hanya 4,9% yang memahami investasi di pasar modal dan di bawah 1% yang berinvestasi," pungkasnya.
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK, Nurhaida menjelaskan, saat emiten melakukan penawaran umum perdana atau terbatas, diharapkan banyak diserap investor domestik.
"Pada tahun ini banyak perusahaan yang bergerak di sektor properti melakukan IPO. Investor domestik diharapkan bisa memanfaatkan kondisi ini, terkait dengan upaya pengembangan infrastruktur oleh pemerintah," ujarnya, dalam acara penganugerahan MNC Business Awards di Hotel Kempinski, Jakarta, Jumat (12/6/2015).
Nurhaida mengatakan, iklim investasi di Indonesia perlu didorong, sehingga jumlah investor dapat meningkat. Saat ini, kepemilikan asing tetap tinggi sebesar 64%. "Ini perlu diimbangi oleh investor domestik," jelas Nurhaida.
Dia menambahkan, saat ini pihaknya sedang fokus melakukan edukasi investasi di pasar modal. OJK sudah melakukan edukasi kepada investor domestik supaya menjadi penyeimbang asing di Indonesia.
"Berdasarkan survei terkini yang dilakukan OJK terhadap 8.000 responden hanya 4,9% yang memahami investasi di pasar modal dan di bawah 1% yang berinvestasi," pungkasnya.
(dmd)