RI Jadikan China Peluang Ekspor Produk Consumer Goods
A
A
A
JAKARTA - Pemerintah China mengeluarkan kebijakan bidang perdagangan yang dapat menjadi peluang penting bagi Indonesia, dengan memberikan pemotongan tarif impor hingga 50% untuk beberapa consumer goods.
Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan (Kemendag) Nus Nuzulia menjelaskan, beberapa produk consumer goods yang tarif impornya diturunkan antara lain pakaian, garmen berbulu, diapers, dan produk perawatan kulit.
Kebijakan yang diterapkan pemerintah China mulai 1 Juni 2015 ini untuk mendorong konsumsi domestik dan meningkatkan impor demi memenuhi kebutuhan konsumen dalam negerinya.
Tarif impor untuk pakaian dan garmen berbulu turun 7%-10% dari 14%-23%, sepatu boots dan sepatu olahraga menjadi 12% dari 22%-24%, serta diapers dan kosmetik menjadi 2% dari 5%.
Penurunan tarif impor ini memberikan kesempatan kepada seluruh eksportir di dunia untuk meningkatkan ekspor produk consumer goods unggulan mereka ke China.
"Untuk itu, Indonesia harus bisa memanfaatkan peluang ini. Apalagi berdasarkan survei, konsumen China lebih menyukai kualitas produk consumer goods impor seperti makanan bayi, peralatan rumah tangga, dan produk digital daripada produk consumer goods lokal," ucap Nus seperti dalam rilis yang diterima Sindonews di Jakarta, Sabtu (13/6/2015).
Dia menjelaskan, salah satu produk consumer goods Indonesia yang menunjukkan kecenderungan pertumbuhan positif di China adalah sepatu. Saat ini, ekspor sepatu Indonesia ke China menunjukkan peningkatan signifikan.
"Tren kenaikan ekspor sepatu Indonesia ke Tiongkok menunjukkan peningkatan permintaan pasar Tiongkok terhadap sepatu impor," kata Nus.
Pada 2013 nilai ekspor sepatu Indonesia ke China mencapai USD104 juta, dan pada 2014 meningkat menjadi USD126 juta. Untuk periode Januari-Februari 2015, nilai ekspor Indonesia mencapai USD22,87 juta, naik 32% dibanding periode sama tahun lalu sebesar USD17,24 juta.
Nus meyakini penurunan tarif impor sepatu akan semakin meningkatkan konsumsi China untuk produk ini. Demikian juga halnya dengan produk lain yang mendapatkan pengurangan tarif impor seperti pakaian, diapers, dan produk perawatan kulit.
Baca: China Akan Potong Pajak Impor Lebih dari 50%
Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan (Kemendag) Nus Nuzulia menjelaskan, beberapa produk consumer goods yang tarif impornya diturunkan antara lain pakaian, garmen berbulu, diapers, dan produk perawatan kulit.
Kebijakan yang diterapkan pemerintah China mulai 1 Juni 2015 ini untuk mendorong konsumsi domestik dan meningkatkan impor demi memenuhi kebutuhan konsumen dalam negerinya.
Tarif impor untuk pakaian dan garmen berbulu turun 7%-10% dari 14%-23%, sepatu boots dan sepatu olahraga menjadi 12% dari 22%-24%, serta diapers dan kosmetik menjadi 2% dari 5%.
Penurunan tarif impor ini memberikan kesempatan kepada seluruh eksportir di dunia untuk meningkatkan ekspor produk consumer goods unggulan mereka ke China.
"Untuk itu, Indonesia harus bisa memanfaatkan peluang ini. Apalagi berdasarkan survei, konsumen China lebih menyukai kualitas produk consumer goods impor seperti makanan bayi, peralatan rumah tangga, dan produk digital daripada produk consumer goods lokal," ucap Nus seperti dalam rilis yang diterima Sindonews di Jakarta, Sabtu (13/6/2015).
Dia menjelaskan, salah satu produk consumer goods Indonesia yang menunjukkan kecenderungan pertumbuhan positif di China adalah sepatu. Saat ini, ekspor sepatu Indonesia ke China menunjukkan peningkatan signifikan.
"Tren kenaikan ekspor sepatu Indonesia ke Tiongkok menunjukkan peningkatan permintaan pasar Tiongkok terhadap sepatu impor," kata Nus.
Pada 2013 nilai ekspor sepatu Indonesia ke China mencapai USD104 juta, dan pada 2014 meningkat menjadi USD126 juta. Untuk periode Januari-Februari 2015, nilai ekspor Indonesia mencapai USD22,87 juta, naik 32% dibanding periode sama tahun lalu sebesar USD17,24 juta.
Nus meyakini penurunan tarif impor sepatu akan semakin meningkatkan konsumsi China untuk produk ini. Demikian juga halnya dengan produk lain yang mendapatkan pengurangan tarif impor seperti pakaian, diapers, dan produk perawatan kulit.
Baca: China Akan Potong Pajak Impor Lebih dari 50%
(izz)