Harga Daging di Daerah Ini Meroket

Rabu, 17 Juni 2015 - 19:37 WIB
Harga Daging di Daerah Ini Meroket
Harga Daging di Daerah Ini Meroket
A A A
BANJAR - Harga daging sapi dan ayam di Kota Banjar, Jawa Barat (Jabar) terus meroket menyambut Ramadan, stok yang menipis dan permintaan yang semakin meningkat dinilai penyebab kenaikan harga dua jenis daging tersebut.

Berdasarkan pantauan di pasar Banjar, harga daging ayam potong telah menembus harga Rp34.000 per kg. Padahal dua hari lalu harga daging ayam potong baru kisaran Rp30.000 sampai Rp32.000 ribu per kg. Sedangkan untuk daging sapi mencapai Rp100 ribu yang sebelumnya hanya mencapai sekitar Rp87 ribu samapi Rp90 ribu per kg.

Yuli, pedagang ayam potong pasar Banjar memastikan, harga ayam potong akan terus merangsek naik hingga menjelang Lebaran seiring naiknya permintaan ayam potong, apalagi jelang puasa seperti hari ini. Hingga memasuki puasa dan Lebaran kemungkinan harga daging ayam potong bisa mencapai lebih dari Rp37 ribu per kg.

"Hampir sudah satu minggu harga ayam terus naik, hingga sekarang mencapai Rp34.000 namun permintaan juga meningkat," katanya, Rabu (17/6/2015).

Dia mengaku ketakutan jika harga terus meningkat sedangkan pasokan tidak ada, pasalnya jika terjadi seperti itu pedagang akan merugi besar. Pemerintah pun diminta menyelesaikan masalah ini agar harga kembali stabil dan pasokan terus aman.

"Kalau mahal tapi barangnya ada tidak jadi masalah, yang jadi masalah adalah ketika barang mahal namun pasokan tidak ada, saat ini saya khawatir karena pasokan mulai menurun," ujar Yuli.

Kenaikan harga juga tidak hanya dialami daging ayam potong, melainkan hal sama juga terjadi pada daging sapi yang tembus mencapai Rp100 ribu. Padahal sebelum puasa harganya masih berkisar Rp85 ribu sampai Rp90 ribuan.

Berbeda dengan daging, harga sayuran justru masih stabil. Karena permitaan tidak sebanyak daging, serta stok masih berlimpah. "Kalau sayuran itu normal, soalnya konsumen memburu daging. Memasuki munggahan daging yang banyak dicari pembeli," ucap Wawan, salah seorang penjual sayuran di Pasar Banjar.

Wawan merinci, saat ini harga kentang Rp20 ribu, tomat Rp12.000, kol Rp8.000, cabai merah Rp20 ribu per kg. Kemudian cabai rawit Rp18 ribu, wortel Rp12.000, dan timun Rp8.000. Namun pihaknya mempredikisi tiga hari ke depan akan ada lonjakan pembelian sayuran.

"Saat ini untuk sayuran kualitas bagus pasokan bagus bahkan harga stabil namun pembeli menurun, mungkin tiga hari ke depan akan ada kenaikan pembeli untuk sayur karena untuk persedian makanan buka dan sahur," ujarnya.

Salah seorang pembeli Agustina mengatakan, biasanya dia beli ayam satu ekor tetapi karena sekarang harganya naik sehingga beli ayamnya setengah ekor saja. Dia berharap kepada pemerintah secepatnya dapat menekan kenaikan harga kebutuhan pokok tersebut, karena sangat memberatkan masyarakat.

"Apalagi bulan puasa ini, kebutuhan masyarakat untuk mengkonsumsi makanan cukup tinggi," tutur dia.

Sementara, Kepala Dinas Perdagangan Industri dan Koprasi Kota Banjar Soni Horison mengatakan, jika stok makanan di kota Banjar akan aman hingga Idul Fitri, maka masyarakat tidak perlu khawatir karena pemertintah sudah melakukan antisipasi lonjakan pembeli selama Ramadan hingga Idul Fitri.

"Masyarakat tidak perlu khawatir dan jangan melakukan panic buying karena jumlah stok untuk berbagai komoditi mulai dari beras, daging, telur, dan sayur di Kota Banjar aman. Hasil pemantauan satu minggu terakhir, stok sembako di pasar-pasar tradisional Kota Banjar aman sampai tiga bulan ke depan," jelasnya.

Soni menegaskan, jika lonjakan harga pangan memasuki Ramadan tidak melebihi angka 30% itu terbilang wajar. Jika kenaikan harga di atas 30%, harus segera melakukan operasi pasar untuk menstabilkan harga. Namun sampai saat ini belum ada laporan akan adanya lonjakan dari beberapa komoditi yang rutin naik saat Ramadan.

Kenaikan baru terjadi pada komoditas sayuran dan daging itu pun kenaikannya tidak terlalu signifikan. Sedangkan untuk kenaikan harga beras, Disperindagkop bersama dengan Distan Kota Banjar menargetkan kenaikan harus maksimal 20%.

"Untuk beras harga kenaikan normalnya pentok di 20% jika lebih dari itu harus diwaspadai dan harus segera melakukan sidak dan operasi pasar," tandas dia.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7245 seconds (0.1#10.140)