Hipmi Minta Subsidi Bunga KUR Tepat Sasaran

Kamis, 18 Juni 2015 - 13:46 WIB
Hipmi Minta Subsidi...
Hipmi Minta Subsidi Bunga KUR Tepat Sasaran
A A A
JAKARTA - Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) meminta agar distribusi bunga Kredit usaha Rakyat (KUR) tepat sasaran.

Pasalnya, subsidi bunga ini dinilai akan meringankan cost of fund atau biaya dana sebagian pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

“Mereka (yang dapat susbisidi bunga KUR) terutama pengusaha pemula, utamanya mikro, yang selama ini memang kesulitan dalam mengakses sumber pembiayaan seperti perbankan,” ujar Ketua Bidang UKM dan Koperasi BPP Hipmi Yuke Yurike dalam rilisnya, Kamis (18/6/2015).

Dia mengatakan, berdasarkan pengalaman sebelumnya, KUR yang disalurkan belum cukup tepat sasaran. Dari kajian Hipmi, sebagian besar penerimah KUR merupakan UKM yang sudah mapan dari sisi aset dan collateral loan.

Padahal, dia menjelaskan, semangat KUR ini sejak awal adalah untuk pengusaha pemula, ukurannya sebagian besar mikro dan dianggap tidak bankable.

"Kita mau supaya subsidi KUR ini jangan yang secara komersial bisnisnya sudah mapan dan sangat menguntungkan,” papar Yuke.

Adapun, salah satu pos yang cukup membebani pembiayaan UKM adalah biaya dana. Karena itu, Hipmi menyambut baik alokasi APBN per tahun sebesar Rp1 triliun untuk subsidi bunga UMKM.

Sekadar informasi, pemerintah menambah subsidi bunga untuk penyaluran KUR‎ kepada debitor pelaku UMKM, sehingga bunga bank berlaku adalah sebesar 12% dari sebelumnya sekitar 23%. Proses administrasinya akan segera dijalankan, sehingga dapat selesai pada awal Juli 2015.

Sementara itu, Hipmi juga mengusulkan agar nilai subsidi KUR dinaikkan secara berkala atau mengikuti tahun anggaran. Pasalnya, pasar subsidi bunga terhadap pelaku UMKM sangat besar.

Sementara itu, dia memaparkan, perkembangan bunga kredit perbankan per April 2015 masing-masing untuk kredit industri sebesar 12,75%, kredit investasi 12,32% dan konsumsi 13,73%. Sedangkan bunga kredit UMKM yang tertinggi di atas 22%.

“Jadi bunga kredit UMKM ini hampir dua kali lipat. Padahal, kalau perekonomian lagi krisis, UMKM ini jadi penyelamat. Begitu ekonomi sehat, mereka masih dikenakan bunga tinggi,” papar Yuke.

Dia optimistis bila nilai subsidi bunga terus membesar, maka akan mampu mempengaruhi bunga UMKM di pasaran.

(Baca: Pemerintah Pangkas Suku Bunga KUR jadi 12%)
(rna)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0974 seconds (0.1#10.140)