Mas Murni Indonesia Bangun Perumahan di Gresik
A
A
A
SURABAYA - PT Mas Murni Indonesia Tbk (MAMI) agresif mengembangkan bisnis tahun ini. MAMI sedang membangun IBT Center Building dan perumahan di Gresik, Jawa Timur (Jatim).
Untuk pembangunan IBT Center Building, MAMI menyiapkan anggaran sebesar Rp56 miliar sedangkan pembangunan perumahan seluas 6,6 hektar ditargetkan raih pendapatan sebesar Rp100 miliar. Pendapatan ini bisa diketahui setelah proyek tiga tahun ke depan.
"Pembangunan ini diharapkan bisa menambah kontribusi pendapatan bagi perusahaan," kata Direktur PT Mas Murni Indonesia Tbk Djie Peterjanto Suharjono di Hotel Garden Palace, Selasa (30/6/2015).
Peter mengatakan, pembangunan IBT Center Building sebagai upaya untuk member wadah bagi kegiatan-kegatan bisnis dan investasi di Indonesia Timur. Bangunan ini diprediksi akan beroperasi pada 2016, sedangan pembangunan properti di daerah Gresik dipilih karena prospek ke depan sangat bagus.
Fakta ini terlihat dengan dibangunnya Pelabuhan Teluk Lamong dan pelabuhan-pelabuhan kecil di Gresik. Dengan kondisi itu, MMI memutuskan untuk melakukan riset, hasilnya akan ada pertumbuhan pembangunan karena industri mengalami kemajuan.
Bahkan, di Gresik mulai ada hotel-hotel yang dibangun. "Di Gresik juga ada perluasan kota, kami yakin Gresik akan mengalami pertumbuhan signifikan," ujarnya.
Selain itu, sektor lain yang sedang diharapkan mampu memberi kontribusi pendapatan adalah penghasilan PT Sahaja Niaga yang bergerak dalam bidang laundry untuk hotel dan ritel.
Pihaknya melihat, ada potensi besar yang bisa digarap PT Sahaja, karena di Surabaya masih belum ada laundry untuk melayani hotel-hotel kelas menengah ke bawah.
Strategi-strategi ini dilakukan supaya corporate semakin berkembang di tengah persaingan. Pada 2014, perseroan membukukan pendapatan sebesar Rp82,6 miliar, naik 3% dari pendapatan tahun sebelumnya.
Total pendapatan terdiri dari pendapatan kamar sebesar Rp34,9 miliar meningkat dari Rp33,2 miliar dibandingkan tahun 2013.
Pendapatan makan dan minuman sebesar Rp40,1 miliar mengalami kenaikan dbandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp36 miliar, sedangkan pendapatan dari sector lain-lain tahun 2014 sebesar Rp7,5 miliar.
Setelah memperhitungkan beban usaha sebesar Rp32,3 miliar dan beban lain-lain sebesar Rp5,3 miliar pada tahun buku 2014, perseroan memperoleh laba bersih sebesar Rp3,4 miliar, naik 33% dari Rp2,5 miliar tahun 2013. "Kami akan lebih agresif pada tahun ini (2015)," papar dia.
General Manager Garden Palace Hotel Surabaya Ofetri Bechtel mengatakan, untuk bidan hotel dibawah MMI, ada penurunan pendapatan. Hal ini terjadi lantaran kondisi perekonomian yang tak stabil.
Kondisi ini berdampak pada bisnis pariwisata yang menyebabkan penurunan okupansi perhotelan. "Pariwisata sangat berpengaruh terhadap adanya kondisi perekonomian saat ini, kami akan berusaha dengan baik untuk meningkatkan pendapatan," katanya.
Untuk pembangunan IBT Center Building, MAMI menyiapkan anggaran sebesar Rp56 miliar sedangkan pembangunan perumahan seluas 6,6 hektar ditargetkan raih pendapatan sebesar Rp100 miliar. Pendapatan ini bisa diketahui setelah proyek tiga tahun ke depan.
"Pembangunan ini diharapkan bisa menambah kontribusi pendapatan bagi perusahaan," kata Direktur PT Mas Murni Indonesia Tbk Djie Peterjanto Suharjono di Hotel Garden Palace, Selasa (30/6/2015).
Peter mengatakan, pembangunan IBT Center Building sebagai upaya untuk member wadah bagi kegiatan-kegatan bisnis dan investasi di Indonesia Timur. Bangunan ini diprediksi akan beroperasi pada 2016, sedangan pembangunan properti di daerah Gresik dipilih karena prospek ke depan sangat bagus.
Fakta ini terlihat dengan dibangunnya Pelabuhan Teluk Lamong dan pelabuhan-pelabuhan kecil di Gresik. Dengan kondisi itu, MMI memutuskan untuk melakukan riset, hasilnya akan ada pertumbuhan pembangunan karena industri mengalami kemajuan.
Bahkan, di Gresik mulai ada hotel-hotel yang dibangun. "Di Gresik juga ada perluasan kota, kami yakin Gresik akan mengalami pertumbuhan signifikan," ujarnya.
Selain itu, sektor lain yang sedang diharapkan mampu memberi kontribusi pendapatan adalah penghasilan PT Sahaja Niaga yang bergerak dalam bidang laundry untuk hotel dan ritel.
Pihaknya melihat, ada potensi besar yang bisa digarap PT Sahaja, karena di Surabaya masih belum ada laundry untuk melayani hotel-hotel kelas menengah ke bawah.
Strategi-strategi ini dilakukan supaya corporate semakin berkembang di tengah persaingan. Pada 2014, perseroan membukukan pendapatan sebesar Rp82,6 miliar, naik 3% dari pendapatan tahun sebelumnya.
Total pendapatan terdiri dari pendapatan kamar sebesar Rp34,9 miliar meningkat dari Rp33,2 miliar dibandingkan tahun 2013.
Pendapatan makan dan minuman sebesar Rp40,1 miliar mengalami kenaikan dbandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp36 miliar, sedangkan pendapatan dari sector lain-lain tahun 2014 sebesar Rp7,5 miliar.
Setelah memperhitungkan beban usaha sebesar Rp32,3 miliar dan beban lain-lain sebesar Rp5,3 miliar pada tahun buku 2014, perseroan memperoleh laba bersih sebesar Rp3,4 miliar, naik 33% dari Rp2,5 miliar tahun 2013. "Kami akan lebih agresif pada tahun ini (2015)," papar dia.
General Manager Garden Palace Hotel Surabaya Ofetri Bechtel mengatakan, untuk bidan hotel dibawah MMI, ada penurunan pendapatan. Hal ini terjadi lantaran kondisi perekonomian yang tak stabil.
Kondisi ini berdampak pada bisnis pariwisata yang menyebabkan penurunan okupansi perhotelan. "Pariwisata sangat berpengaruh terhadap adanya kondisi perekonomian saat ini, kami akan berusaha dengan baik untuk meningkatkan pendapatan," katanya.
(izz)