Optimisme Masyarakat terhadap Ekonomi RI Menurun
A
A
A
JAKARTA - Bank Indonesia (BI) mengindikasi ada penurunan optimisme masyarakat terhadap kondisi ekonomi Indonesia pada Juni 2015. Hal ini terlihat dari Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) pada Juni 2015 yang tercatat 122,4, turun 0,5 poin dari 122,9 pada bulan sebelumnya.
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia, Tirta Segara mengatakan, pelemahan IEK disebabkan oleh penurunan indeks ekspektasi ketersediaan lapangan kerja.
Selain itu, adanya kekhawatiran konsumen terhadap berlanjutnya perlambatan pertumbuhan ekonomi pada Juni juga menyebabkan konsumen tidak seoptimis bulan sebelumnya dalam memperkirakan ketersediaan lapangan kerja dan penghasilan.
"Di sisi lain, semakin banyaknya proyek pembangunan infrastruktur yang dilakukan pemerintah dan perkiraan tingkat inflasi yang terkendali menambah optimisme konsumen dalam melakukan kegiatan usaha," ujarnya di Jakarta, Jumat (3/7/2015).
Menurut Tirta, tekanan kenaikan harga juga diperkirakan semakin melambat pada September 2015, hal ini terindikasi dari Indeks Ekspektasi Harga (IEH) mendatang.
Menurutnya, penurunan tersebut lebih besar dari penurunan indeks pada bulan sebelumnya. "Sementara tekanan kenaikan harga diperkirakan mencapai puncaknya pada Juli 2015, dan melambat di Agustus serta lanjut pada September 2015," paparnya.
Penurunan tekanan kenaikan harga, lanjut dia, diperkirakan terjadi pada seluruh kelompok komoditas, dengan penurunan indeks terbesar terjadi pada kelompok bahan makanan dan kelompok sandang.
Baca juga:
Ini yang Membuat HT Pesimistis dengan Perekonomian RI
Pertumbuhan Ekonomi Direvisi, Ini Penjelasan Menkeu
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia, Tirta Segara mengatakan, pelemahan IEK disebabkan oleh penurunan indeks ekspektasi ketersediaan lapangan kerja.
Selain itu, adanya kekhawatiran konsumen terhadap berlanjutnya perlambatan pertumbuhan ekonomi pada Juni juga menyebabkan konsumen tidak seoptimis bulan sebelumnya dalam memperkirakan ketersediaan lapangan kerja dan penghasilan.
"Di sisi lain, semakin banyaknya proyek pembangunan infrastruktur yang dilakukan pemerintah dan perkiraan tingkat inflasi yang terkendali menambah optimisme konsumen dalam melakukan kegiatan usaha," ujarnya di Jakarta, Jumat (3/7/2015).
Menurut Tirta, tekanan kenaikan harga juga diperkirakan semakin melambat pada September 2015, hal ini terindikasi dari Indeks Ekspektasi Harga (IEH) mendatang.
Menurutnya, penurunan tersebut lebih besar dari penurunan indeks pada bulan sebelumnya. "Sementara tekanan kenaikan harga diperkirakan mencapai puncaknya pada Juli 2015, dan melambat di Agustus serta lanjut pada September 2015," paparnya.
Penurunan tekanan kenaikan harga, lanjut dia, diperkirakan terjadi pada seluruh kelompok komoditas, dengan penurunan indeks terbesar terjadi pada kelompok bahan makanan dan kelompok sandang.
Baca juga:
Ini yang Membuat HT Pesimistis dengan Perekonomian RI
Pertumbuhan Ekonomi Direvisi, Ini Penjelasan Menkeu
(dmd)