Wall Street Rebound Didukung Sentimen Positif China
A
A
A
NEW YORK - Indeks saham di Wall Street ditutup menguat (rebound) setelah anjlok tajam pada Kamis waktu setempat, setelah mendapat dukungan dari upaya China untuk menghentikan kejatuhan di bursa sahamnya, yang mengangkat pasar saham di seluruh dunia.
Wall Street merosot tajam di sesi sebelumnya karena gejolak pasar di China, turunnya harga komoditas, krisis utang Yunani dan pemadaman besar di Bursa Efek New York.
Menambah optimisme di Wall Street, pasar Eropa naik di tengah harapan bahwa Yunani mungkin bisa memenangkan kesepakatan untuk bisa bertahan di zona Eropa.
"Ada kelegaan (aksi jual China) tidak berlanjut. Ada kelegaan sepertinya tidak akan ada nada agresif keluarnya Yunani," kata Kepala Manajemen Goldman di Short Hills Steve Goldman, seperti dilansir dari Reuters, Jumat (10/7/2015).
Dow Jones Industrial Average ditutup naik 33,2 poin atau 0,19% menjadi berakhir pada 17.548,62; indeks S&P 500 naik 4,63 poin atau 0,23% ke 2.051,31 dan Nasdaq Composite bertambah 12,64 poin atau 0,26% ke 4.922,40.
Sekitar 6,6 miliar saham diperdagangkan di semua platform AS, di bawah rata-rata dalam lima sesi terakhir sebanyak 7,1 miliar saham.
Wall Street merosot tajam di sesi sebelumnya karena gejolak pasar di China, turunnya harga komoditas, krisis utang Yunani dan pemadaman besar di Bursa Efek New York.
Menambah optimisme di Wall Street, pasar Eropa naik di tengah harapan bahwa Yunani mungkin bisa memenangkan kesepakatan untuk bisa bertahan di zona Eropa.
"Ada kelegaan (aksi jual China) tidak berlanjut. Ada kelegaan sepertinya tidak akan ada nada agresif keluarnya Yunani," kata Kepala Manajemen Goldman di Short Hills Steve Goldman, seperti dilansir dari Reuters, Jumat (10/7/2015).
Dow Jones Industrial Average ditutup naik 33,2 poin atau 0,19% menjadi berakhir pada 17.548,62; indeks S&P 500 naik 4,63 poin atau 0,23% ke 2.051,31 dan Nasdaq Composite bertambah 12,64 poin atau 0,26% ke 4.922,40.
Sekitar 6,6 miliar saham diperdagangkan di semua platform AS, di bawah rata-rata dalam lima sesi terakhir sebanyak 7,1 miliar saham.
(rna)